jpnn.com - JAKARTA - Gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,0 terjadi di Samudera Hindia Selatan Jawa, Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (14/5) siang.
"Kejadian hari ini pukul 12.17 WIB wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, Trenggalek, Jawa Timur diguncang gempa tektonik," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono di Jakarta.
BACA JUGA: Bikin Gempar Vietnam, Flairene Diamanahi Bawa Bendera Merah Putih di Pembukaan SEA Games 2023
Daryono menyatakan bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5.0.
BACA JUGA: Gempa dan Badai Besar Melanda Vanuatu, Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,02° Lintang Selatan, 111,51° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 103 km arah Tenggara Kota Pacitan, Jawa Timur, pada kedalaman 56 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng," katanya.
BACA JUGA: Vanuatu Dihantam Gempa & Badai, Indonesia Gelontorkan Miliaran RupiahÂ
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser.
Dampak dari kejadian itu, kata Daryono, menimbulkan guncangan di daerah Bantul, Wonogiri, dan Blitar, dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Daerah yang terdampak berada di Trenggalek dengan skala intensitas I - II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Daryono menambahkan hingga pukul 12.29 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dia mengimbau masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," imbau Daryono. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi