Gempa M 5,1 Nias Barat, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Selasa, 09 Januari 2024 – 13:21 WIB
Peta pusat gempa di wilayah barat daya Nias, Sumatera Utara, Selasa (9/1/2024). ANTARA/HO-BMKG.

jpnn.com - JAKARTA - Gempa bumi dengan magnitudo 5,1 terjadi di wilayah Nias Barat, Sumatera Utara, Selasa (9/1). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan lindu yang terjadi pada Selasa (9/1) pulul 11.45.08 WIB itu memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,0. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata dia di Jakarta, Selasa (9/1).

BACA JUGA: Sukarelawan Mak Ganjar Gerak Cepat Bantu Korban Gempa di Sumedang

Dia menjelaskan bahwa episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,17 lintang utara dan 96,58 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah barat daya Nias Barat pada kedalaman 10 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di zona outer rise (di luar zona subduksi)," paparnya.

BACA JUGA: Cepat Tanggap Bencana, BRI Salurkan Bantuan Bagi Korban Terdampak Gempa Sumedang

Daryono menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).

Menurut Daryono, dari estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Nias Barat dengan skala intensitas II MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. "Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," ungkapnya.

BACA JUGA: Gempa Guncang Rokan Hulu, Ini Penjelasan BMKG Pekanbaru

Daryono menyampaikan hingga pukul 12.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Kendati demikian, Daryono mengimbau masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.

Selain itu, Daryono juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler