jpnn.com - JAKARTA - Gempa bumi bermagnitudo 6,4 mengguncang wilayah Laut Maluku, Halmahera. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa tidak berpotensi tsunami. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Rabu (22/11).
Daryono juga memutakhirkan informasi yang pada awalnya berkekuatan magnitudo 6,6 menjadi magnitudo 6,4.Dia menjelaskan gempa M 6,4 merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Maluku (intra-slab) yang tersubduksi ke bawah Pulau Halmahera.
BACA JUGA: Penemuan Kerangka Manusia Dicor Semen di Blitar Bikin Gempar
Daryono menambahkan hasil analisis mekanise sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik (oblique thrust).
Menurut Daryono, gempa yang terjadi pada pukul 09.48.54 WIB itu terletak pada koordinat 1,77 lintang utara dan 124,15 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 67 km arah barat laut Halmahera Barat pada kedalaman 105 km.
BACA JUGA: Gempa Magnitudo 5,1 di Kobagma Papua Pegunungan
Dia mengatakan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siau, Manado, dan Ternate dengan skala intensitas IV MMI (modified mercally intensity). Artinya, pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi).
Gempa juga terasa di daerah Bitung, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Utara, Talaud, Tidore dan Tomohon dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).
BACA JUGA: Gempa M 5,8 Terjadi di Keerom Papua, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Daryono menyampaikan hingga pukul 10.11 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock dengan kekuatan M3.1.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya. Selain itu, dia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi