Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Malang, Dipicu Aktivitas Sesar Aktif Lempeng Indo-Australia

Jumat, 28 Januari 2022 – 23:59 WIB
BMKG melaporkan adanya gempa bumi magnitudo 5,1 mengguncang Malang pada Jumat (28/1). Ilustrasi Grafis: Sultan Amanda Syahidatullah/JPNN.com

jpnn.com, MALANG - Gempa magnitudo 5,1 menguncang Malang pada Jumat (28/1) pukul 18.20 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan peristiwa itu merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif dasar laut pada lempeng benua Indo-Australia.

BACA JUGA: 111 Kali Gempa Guguran Terjadi, Begini Kondisi Terkini Merapi, Siaga!

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menyebutkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 12,14 derajat LS, 112,86 derajat BT.

Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 345 kilometer (km) arah selatan Kota Kepanjen, Jawa Timur pada kedalaman 10 km.

BACA JUGA: Gempa Magnitudo 4,6 Mengguncang Lombok, Kedalaman 10 Kilometer

"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di dasar laut pada lempeng benua Indo-Australia," beber Setiyo Prayitno.

Dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip), dengan parameter bidang nodal 1, yaitu strike 160,06 derajat, dip 89,81 derajat dan rake 2,65 derajat.

BACA JUGA: Gempa di Pandeglang Merusak 2.423 Bangunan

Selain itu, bidang nodal 2, yaitu strike 70,05 derajat, dip 87,35 derajat, dan rake 179,81 derajat.

Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa ini menimbulkan guncangan di daerah Tumpakrejo, Kota Jember, Jembrana, Tabanan, dan Malang dengan skala intensitas I-II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 19.35 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Selain itu, memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler