jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menyatakan gempa berkekuatan magnitudo 6,4 yang menguncang Kabupaten Garut pada, Sabtu (4/12) sore tidak menimbulkan korban jiwa.
Dia mengatakan hanya dua orang yang mengalami luka ringan dan sudah mendapatkan perawatan dari petugas puskesmas setempat.
BACA JUGA: Gempa Garut M6,1, Seorang Warga Jadi Korban
Adapun kerusakan yang ditimbulkan gempa pun dilaporkan tidak terlalu berat.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyatakan sudah menerima laporan dari Pemerintah Kabupaten Garut, dan isi laporannya tampak tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
BACA JUGA: Gempa Bumi Berkekuatan Magnitudo 4,7 Guncang Kota Sinabang
Namun, dia berpesan kepada masyarakat agar hati-hati dan waspada dengan misinfiormasi, disinformasi, dan hoaks yang menyesatkan.
Misalnya, kata dia, dengan penyebaran video kejadian gempa di Cianjur, tetapi dilabeli sebagai gempa Garut.
"Masyarakat agar bijak menyikapi dengan banyaknya informasi hoaks yang melabeli kejadian gempa Cianjur dengan gempa Garut," kata Ridwan Kamil dalam keterangan tertulisnya diterima di Bandung, Minggu.
Berdasarkan data Humas Pemkab Garut dan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, jumlah warga yang terdampak akibat gempa bumi tersebut sebanyak 15 jiwa dari 6 KK di Kecamatan Pakenjeng, Cikelet, Selaawi, dan Kecamatan Cisewu.
Dinas Kesehatan dan BPBD Kabupaten Garut telah mendata beberapa rumah rusak yaitu di Kampung Ciroyom (Cikelet) satu rumah, Kampung Lembur Tengah (Selaawi) satu rumah, Kampung Desa Sukajaya (Cisewu) satu rumah, dan Kampung Jatiwangi (Pakenjeng) satu bangunan sekolah dasar rusak sedang.
Petugas penyelamat juga telah mendirikan tempat pengungsian dan posko darurat. Namun demikian Dinkes bersama BPBD Garut tetap melaksanakan pemantauan dan pelayanan yang dibutuhkan ke lokasi.
Bupati Garut Rudy Gunawan menceritakan gempa sempat membuat panik luar biasa warganya. Apalagi, gempa bumi terjadi ketika Garut bagian selatan sedang diguyur hujan deras, dan bayangan gempa bumi Cianjur masih belum hilang. Tapi Rudy bersyukur tidak ada korban meninggal.
Sebagai langkah cepat, Bupati telah memerintahkan semua perangkat daerah untuk monitoring situasi di 42 kecamatan di Garut.
Dalam Surat Perintah Bupati Garut Nomor: KP.11.01/497 /TAPEM, hasil monitoring wajib dilaporkan ke call center BPBD Garut.
Dalam surat perintah ini, lokasi penugasan perangkat daerah terbagi ke dalam tiga wilayah penugasan, yakni wilayah utara, tengah, dan selatan.
Menurut Bupati, Pemkab Garut telah menyediakan ambulans di 67 puskesmas untuk situasi darurat.
BACA JUGA: Ridwan Kamil akan Mengirim ASN Pemprov Jabar ke Jepang Belajar Mitigasi Bencana Gempa Bumi
Saat ini Garut masih dalam kondisi siaga.
"Ada kekhawatiran gempa susulan, karena takut dengan kasus (yang menimpa) saudara-saudara kita di Cianjur, apalagi sekarang di beberapa daerah dalam hujan lebat," katanya.
Gempa bumi bermagnitudo 6,1 terjadi Sabtu (3/12) sekitar pukul 17.00 di kedalaman laut 118 kilometer Pantai Sayang Heulang, Garut bagian selatan. BKMG menyatakan gempa tidak berpotensi tsunami. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa Bumi Berkekuatan 5,6 Magnitudo Kembali Guncang Maluku
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian