Gempa Teknonik di Laut Banda, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Jumat, 30 Juni 2023 – 14:54 WIB
Peta guncangan gempa yang terjadi di Laut Banda, Maluku, pada Jumat (30/6/2023) pukul 09.00 WIB. (ANTARA/HO-BMKG)

jpnn.com - JAKARTA - Gempa bumi tektonik terjadi di Laut Banda, wilayah Provinsi Maluku.  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa bumi tektonik terjadi pukul  09.00 WIB. BMKG semula menyampaikan gempa bumi tersebut memiliki magnitudo 5,1 dan kemudian memperbaruinya menjadi 4,9.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan episenter gempa bumi itu berada di laut pada kedalaman 166 km di koordinat 6,92 lintang selatan dan 129,66 bujur timur, sekitar 211 km arah barat laut Tanimbar.

BACA JUGA: BMKG Minta Masyarakat di Pesisir Waspada, Gelombang Bisa Capai 4 Meter

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda," katanya.

Daryono menjelaskan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan naik.

BACA JUGA: Gempa Tektonik di Selatan Bali, Berpotensi Tsunami?

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami," katanya.

Daryono mengatakan bahwa gempa bumi itu dirasakan di Pulau-Pulau Babar pada skala intensitas II-III modified mercally intensity (MMI).

BACA JUGA: Pulau Ini Diguncang Gempa dan Tsunami, Indonesia Aman?

Getaran pada skala II MMI dirasakan dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.  Pada skala III MMI, getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan ada truk berlalu.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," kata Daryono.

Dia menjelaskan bahwa menurut hasil pemantauan BMKG, hingga pukul 09.17 WIB tidak ada aktivitas gempa bumi susulan setelah gempa yang terjadi pada pukul 09.00 WIB.

Namun, dia mengimbau warga menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal untuk memastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler