Gempa Terkini, Getaran 5,1 Magnitudo Melanda Laut Banda, Berpotensi Tsunami?

Jumat, 13 Januari 2023 – 21:39 WIB
BMKG menyampaikan laporan gempa terkini, Jumat (13/1) yang terjadi di Laut Banda, Maluku. Ilustrator: Sultan Amanda/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan laporan gempa terkini, Jumat (13/1).

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa bumi magnitudo 5,1 terjadi di wilayah Laut Banda, Maluku akibat adanya aktivitas subduksi.

BACA JUGA: 5 Orang Sekeluarga di Bekasi Tergeletak Tak Berdaya, 2 Meninggal Dunia, Gempar!

Daryono mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,22 derajat Lintang Selatan, 130,59 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 38 kilometer arah barat laut Wer Maktian, Maluku Tenggara Barat, Maluku, pada kedalaman 116 kilometer.

"Memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda," katanya.

BACA JUGA: Data Terkini BNPB soal Dampak Gempa Maluku M7,5 di Kepulauan Tanimbar

Daryono menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-turun (oblique-normal).

"Gempa bumi yang terjadi pada Jumat,13 Januari 2023, pukul 19.44 WIB itu memiliki parameter update dengan magnitudo 4,85," katanya.

BMKG menyebutkan gempa bumi berdampak dan dirasakan di daerah Molomaru dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Hingga pukul 20.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang, tetapi menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," kata Daryono.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler