Gen Z Partai Buruh Gelar Diskusi, Bahas Peran Pemuda dalam Politik

Minggu, 14 Januari 2024 – 06:04 WIB
Gen Z Partai Buruh menggelar diskusi yang bertajuk "Perlukah Pemuda Berpolitik?", di Diskaz Kedai Kopi dan Makan, Jakarta Selatan, (13/1). Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gen Z Partai Buruh menggelar diskusi yang bertajuk 'Perlukah Pemuda Berpolitik?' di Diskaz Kedai Kopi dan Makan, Jakarta Selatan, (13/1).

Diskusi itu dihadiri ratusan Gen Z yang dari berbagai kalangan anak muda kampus, musisi, influencer muda, blogger muda. dan komunitas muda.

BACA JUGA: Luncurkan Thai Milk Coffee Salted Caramel Edition, Ichitan Yakini Produk Barunya Bakal Disukai Gen Z

Hadir sebagai pembicara akademisi Universitas Indonesia, Saras Dewi, Dokter Syarifah Soraya MARS, dan Tri Agung serta Doktor Yoshi dari Pemuda partai buruh, serta dari Decmonth Pasaribu dari pemuda Partai Hijau Indonesia.

Diskusi itu sendiri membahas peran sentral pemuda dalam membentuk masa depan suatu bangsa dan menjadi pilar utama pembangunan yang berkeadilan.

BACA JUGA: Merespons Debat Ketiga Capres, Direktur CREED: Ganjar Mampu Yakinkan Pemilih Milenial dan Gen-Z

Sekretaris bidang pemuda, mahasiswa, dan pelajar Exco Pusat Partai Butuh, Tri Agung Setiawan menjelaskan keterlibatan pemuda dalam politik menentukan arah masa depan yang lebih berkelanjutan sangat diperlukan. 

"Terutama dalam mempengaruhi kebijakan publik yang berkaitan pada aspek sosial ekonomi kehidupan seperti pendidikan, lapangan pekerjaan, lingkungan hidup, HAM, jaminan sosial, persoalan kehidupan sosial, dan ketimpangan sosial," kata Agung di lokasi.

Dia menyebutkan perlu peran pemuda untuk merubah dampak buruk produk politik yang selama ini dirasakan yang tidak pro dengak pekerja muda dan rakyat.

"Seperti yang kami gaungkan yakni Omnibus Law Cipta Kerja yang sangat menyengsarakan anak muda. Kesempatan kerja anak muda untuk bekerja setelah lulus itu diberangus," lanjutnya.

Dia juga menjelaskan baik Permenaker nomor 6 tahu 2020 dan Omnibus Law adalah kebijakan yang merugikan kaum muda.

"Dalamnya diatur soal pemagangan. Para anak muda yang magang bekerja seperti karyawan biasa, tetapi dibayar tidak layak dan tidak mendapatkan upah. Hanya diberi uang saku," jelasnya.

Agung menyebutkan dalam Omnibus Law juga membuat anak muda banyak yang outsourcing dibandingkan aturan sebelumnya yang membolehkan di beberapa sektor saja.

"Kami ingin mendorong ini dan membukan kesadaran anak muda tentang hal ini," tuturnya.

Agung juga menyebutkan para caleg muda Partai Buruh akan mendorong berbagai ketimpangan yang dirasakan oleh kelas pekerja saat ini untuk dibahas kembali jika terpilih nanti.

"Kami juga akan mendorong pembahasan-pembahasan kebijakan poltik yang selama ini merugikan buruh. Seperti upah yang rendah dan tidak merata, padahal kebutuhan bahan pokok di Indonesia itu sama," pungkas Agung.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler