Gencar Safari Politik, PKS Takut Salah Pilih Lagi?

Rabu, 05 Mei 2021 – 21:31 WIB
Presiden PKS Ahmad Syaikhu didampingi Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy, dan jajaran PKS bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan jajaran dalam Silaturahmi Kebangsaan, Selasa (4/5). Foto: Istimewa.

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Univerisitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai safari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke sejumlah parpol Islam dan nasionalis belakangan ini tentu mempunyai banyak motif.

Jamiluddin melihat, PKS ingin menyatakan ke publik bahwa mereka ingin berdampingan harmonis dengan semua parpol di Indonesia.

BACA JUGA: Temui Prabowo, Presiden PKS Ajak Gerindra Melindungi Tokoh Agama

"PKS ingin membangun Indonesia bersama parpol lain tanpa membedakan Islam atau nasionalis," kata Jamiluddin kepada JPNN.com, Rabu (5/5).

Mantan dekan Fikom IISIP itu juga melihat safari politik tersebut penting, mengingat sebagian masyarakat masih menilai PKS lebih condong ke wahabi.

BACA JUGA: Jelang PSU Pilgub Jambi, Sekjen PKS Beri Arahan Demi Kemenangan Haris-Sani

"Melalui safari ke beragam parpol, kesan itu ingin ditanggalkan," ujar Jamiluddin.

Di sisi lain, lanjut penulis buku Perang Bush Memburu Osama, PKS ada kemungkinan membuka peluang berkoalisi dengan parpol Islam dan nasionalis pada Pilpres 2024.

BACA JUGA: PKS dan DDII Sepakat Mendorong Pendidikan untuk Masyarakat

Hanya saja, PKS tampak tak ingin tergesa-gesa memilih rekan koalisi sebagaimana terjadi pada dua pilpres sebelumnya yang berakhir dengan kekalahan.

"Peluang koalisi coba dibangun jauh-jauh hari agar masing-masing parpol lebih siap menghadapi pilpres 2024. Harapannya tentu calon yang diusung PKS dapat terpilih pada Pilpres 2024," ucap Jamiluddin.

PKS melalui safari ke berbagai parpol, kata dia tampaknya ingin mendapatkan publikasi gratis dengan bersilahturami ke parpol lain.

"PKS yakin akan mendapat peliputan luas dari awak media. Hasil publikasi gratis ini tentu menguntungkan bagi partainya, khususnya untuk meningkatkan popularitas," kata Jamiluddin.

Oleh karena itu, kata dia, secara langsung dan tidak langsung sudah menjadi bagian kampanye dari PKS.

"Partai ini dengan halus telah mencuri start berkampanye untuk 2024," tutur Jamiluddin. (cr3/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler