Seperti kesaksian Ridwan (18), pelajar salah satu SMK di Kabupaten Bungo, mengungkapkan, komplotan ini menyerang menggunakan pedang samurai dan sejumlah senjata tajam. Korban yang berhasil diwawancarai mengatakan, dia tidak pernah ada dendam dan perselisihan dengan orang lain. “Nggak ada bang, saya nggak ada perselisihan dengan orang lain,” tegas Ridwan.
Dia menjelaskan, saat itu dia dari perumnas hendak pulang ke rumah di Pulau Pekan. Karena hujan, korban berhenti di emperan ruko di Kafe Kuali. Namun, tiba-tiba geng motor datang dan langsung menyerang. “Saya dan warga lainnya diserang dengan sanjata samurai, celurit dan kayu balok,” ungkapnya. Tak tangung-tanggung, berdasarkan keterangan Ridwan pelaku memukulinya hingga pingsan. “Sampai aku pingsan, masih dipukul juga,” timpalnya.
Pantauan di rumah sakit, kemarin (10/2), Ridwan mengalami luka robek di bagian kepala akibat sabetan samurai dan celurit. Sedangkan dua korban yang lainnya sudah dibawa pulang karena bisa menjalani rawat jalan. Kedua korban tersebut adalah Armen dan Al Kudni. “Sudah dibawa pulang, mereka hanya luka ringan, sedangkan Ridwan ini lukanya tergolong parah di bagian kepala sehingga harus di rawat terlebih dahulu,” kata petugas rumah sakit.
Kabag Ops Polres Bungo Kompol Switanto Prasetyo membenarkan aksi pengeroyokan dengan senjata tajam itu. “Sekelompok orang datang menggunakan senjata tajam dan mengenai korban-korban, seperti di bagian kepala, pinggang dan tangan kanan,” katanya.
Kabag Ops menjelaskan, kejadian ini terjadi akibat adanya dendam pribadi. Kabag Ops mengaku sudah mengetahui identitas pelaku dan dalam waktu dekat akan dilakukan penangkapan. “Pelaku sudah kita ketahui dan saat ini masih dalam pengejaran,” tegasnya. (mar)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Disambar Truk, Tubuh Oknum TNI Remuk
Redaktur : Tim Redaksi