jpnn.com - SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjajaki kerja sama dengan Selandia Baru yang membuka peluang ekspor-impor industri pertanian. Hal itu sekaligus membuktikan komitmen Jatim menggenjot peluang ekspor-impor dengan negara lain.
Perdana Menteri Selandia Baru John Key akan bertandang ke Jawa Timur pada 19 Juli. Kunjungan itu sekaligus untuk menjajaki kerja sama. “Kunjungan itu diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi kedua pihak,’’ kata Gubernur Jatim Soekarwo, kemarin (20/6).
BACA JUGA: Dapat Pengakuan Uni Eropa, Ini Target Citilink Selanjutnya
Pria yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut menyatakan, Australia dan New Zealand saat ini sedang melirik Indonesia untuk bekerja sama setelah kedua negara sulit mendapatkan pasokan barang kebutuhan dari Tiongkok.
Jatim dipilih menjadi mitra karena pasokan kebutuhannya paling lengkap. ’’Selain itu, Jatim merupakan pusat perdagangan dan pembangunan di Indonesia bagian timur,’’ ungkapnya.
BACA JUGA: Top! Mandiri Sekuritas Bukukan Transaksi Rp 42,7 Triliun
Sejak 2011, perdagangan Jatim-Selandia Baru berada di posisi minus. Baru tahun ini mengalami surplus Rp 124 miliar. Meski demikian, peluang ekspor Jatim ke Selandia Baru masih sangat terbuka.
Sebab, porsi nilai ekspor nonmigas Jatim jika dibandingkan dengan total ekspor baru mencapai 0,06 persen. Komoditas utama ekspor nonmigas Jatim adalah kayu dan produk dari kayu, kertas karton, serta produk industri farmasi.
BACA JUGA: Sambut Idul Fitri, Syariah Mandiri Siapkan Rp 1 Triliun
Sementara itu, share nilai impor nonmigas Jatim dari Selandia Baru hingga 18 Juni mencapai 0,04 persen. Tiga komoditas utama impor Jatim adalah makanan, kayu dan barang dari kayu, serta perekat enzim. (ant/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perolehan Kontrak Baru Wika Semester I, Diprediksi Meningkat Pesat
Redaktur : Tim Redaksi