Genjot Ekspor Mobil Utuh, Gaikindo: Tolong Perhatikan 3 Hal Ini

Kamis, 31 Oktober 2019 – 14:56 WIB
Prosesi ekspor Wuling Almaz berlabel Chevrolet Captiva ke mancanegara, di Cikarang. Foto: Dedi Sofian/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), optimistis kinerja ekspor mobil utuh (completely built-up/CBU) bisa mencapai angka 300 ribu unit sampai akhir tahun ini.

Keyakinan itu tidak lepas dari peningkatan kinerja ekspor kendaraan yang diproduksi di Indonesia, terus menunjukan tren positif, baik unit CBU maupun unit terurai (CKD).

BACA JUGA: Kinerja Ekspor Toyota Kembali Diapresiasi Pemerintah

Menurut ketua umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, ekspor nasional meningkat pesat. Tahun lalu kan pemerintah menargetkan bahwa ekspor kendaraan dari Indonesia bisa mencapai angka 1 juta unit pada 2023.

"Nah, periode Januari-September tahun ini, ekspor kendaraan utuh sudah mencapai 260 ribu unit. Jadi, sampai akhir tahun angka itu kami harapkan bisa menembus ke 300 ribu unit," kata Nangoi kepada JPNN.

BACA JUGA: Tahap Awal, Wuling Menargetkan Ekspor 2.600 Wuling Almaz ke Kawasan ASEAN

Lebih lanjut, Nangoi menjelaskan, ada tiga hal utama yang patut diperhatikan pemerintah dalam mendorong kinerja ekspor.

Pertama, memperhatikan kemampuan pabrikan dalam negeri untuk membuat produk sesuai standar permintaan negara pasar tujuan.

BACA JUGA: Ekspor Mobil Toyota Tembus 1 Juta Unit

Kedua, lanjut Nangoi, pabrikan tentu mengharapkan dukungan penuh pemerintah untuk membuka pasar tujuan ekspor itu sendiri.

"Tahun ini kan misalnya, kami dengan pemerintah sudah secara langsung berkunjung ke Australia. Membicarakan bagaimana potensi pasar di sana dan kami lihat sangat terbuka. Sekitar 1,2 juta penjualan mobil per tahun di sana. Segmen SUV dan komersial sangat potensial di Australia," ungkap Nangoi.

Ketiga, terkait kebijakan prinsipal merek. Contoh prinsipal merek a, jika tidak mengizinkan ekspor ya gak bisa juga perwakilannya yang di sini melakukan ekspor.

"Ini juga perlu bantuan pemerintah untuk secara intensif melakukan lobi-lobi ke prinsipal, terkait memperbesar volume ekspor juga menambah negara tujuan," pungkas Nangoi. (mg8/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler