jpnn.com - JAKARTA - Pulau Dewata Bali memang lokasi Pariwisata paling seksi di Indonesia. Bagaimana tidak? Brand nya sudah paling dikenal di luar negeri, bahkan lebih terkenal dari nama Indonesia sendiri. Ada 40 persen Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang masuk lewat pintu salah satu pulau terindah di dunia itu.
"Bali itu masih 50 persen rata-rata occupation hotel, jadi kalau naik 20 persen lagi, baru total 60 persen dari kapasitas yang tersedia. Bali masih available untuk menambah, bahkan 50 persen naik sekalipun," kata Menpar Arief Yahya, di Jakarta.
BACA JUGA: Dwiki, Eko, Andrea Hirata Bakal Hebohkan GMT Belitung
Karena itu, Bali tetap harus dipromosikan dengan komposisi yang besar, untuk mendapatkan jumlah wisman yang lebih besar. Baru dari Bali disebar luaskan ke seluruh destinasi yang lain. Bali menjadi "hub" buat objek wisata lain di tanah air.
"Secara paralel, kami akan segera menggarap Bali di bagian utara, barat dan timur yang masih longgar," ucap Arief Yahya.
BACA JUGA: Hiii, Ini 5 Ciri Aneh Rumah ada Penunggunya
Mantan Dirut PT Telkom ini juga mengajak kalangan industri pariwisata untuk memulai masuk ke kawasan non selatan Bali. Agar terjadi penyebaran yang lebih merata.
"Sejalan dengan itu, saya juga mengajak para pelaku industri untuk berinvestasi di 10 Destinasi Prioritas! Portofolio bisnis pariwisata Indonesia cukup menjanjikan," kata Arief Yahya.
BACA JUGA: Ayo Berayun di Langit Jember
Ke-10 destinasi unggulan itu antara lain; Toba, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi dan Morotai.
”Yang terpenting adalah bagaimana penyebarannya. Hotel di Selatan Bali sangat menumpuk, sedang di daerah lainnya terhitung kurang banyak. Ini harus menjadi perhatian kita bersama,” sambung Sekjen Asosiasi Perjalanan Asia Pasifik (PATA) Ratna Soebrata.
Saat ini, menurut data yang PATA peroleh, Bali memiliki 1300 kamar yang tersebar di seluruh Bali. Namun, 70 persen ada di Selatan Bali seperti Sanur dan Kuta. ”Butuh pemerataan akomodasi. Sedangkan Bali utara dan Timur masih butuh investor untuk membuatkan Hotel, ini harus kita genjot bersama,” ujarnya.
Pengembangan destinasi di Bali sangatlah perlu dilakukan. Bayangkan saja, untuk weekend di Selatan Bali, kawasan Kuta Bali sudah tidak efektif untuk dikunjungi. ”Ke Kuta di akhir pekan yang terjadi adalah macet total. Kita bisa tiga jam di area Kuta itu. Sedangkan Bali masih banyak destinasi yang bisa dikunjungi. Coba saja di Bali Timur dan Bali Utara. Itu banyak daerah indah, tapi tidak banyak Hotel,” ujarnya.
Padahal, masih kata Ratna, di Bali timur memiliki keunikan, keindahan yang tidak kalah dengan objek wisata di Bali selatan. Tempat wisata di Bali Timur di antara adalah, Taman Ujung Karangasem, Tirta Gangga Water Palace, Candidasa, Tenganan Pegringsingan, Kerta Gosa, Pura Besakih, Pura Goa Lawah Klungkung, Tulamben, Virgin Beach Karangasem, Pantai Padang Bai
Sementara di Bali Utara, banyak daerah wisata yang juga indah namun masih minim Hotel. Tempat wisata tersebut di antaranya adalah, Air Terjun Sekumpul, Pemandian Air Panas Banjar, Kolam Renang Air Sanih, Air Terjun Gigit, Bali Cown Dive, Pantai Lovina, Danau Buyan dan Tamblingan, Singsing Waterfall, Pelabuhan Buleleng, Pantai Penimbangan, Yeh Sanih, Pulau Menjangan.
”Kita buat turis semakin lama di Bali, selatan ke Selatan dengan hingar bingarnya Kuta, mereka harus istirahat di Bali Utara maupun Timur. Idealnya mereka harus 10 hingga 20 hari di Bali,”tandasnya. (ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerakan Cinta Quran Cinta Keluarga
Redaktur : Tim Redaksi