jpnn.com, MATSUYAMA - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin selama ini antara Pemerintah Indonesia dan Prefektur Ehime di Jepang. Hanif mengharapkan kerja sama itu terus terjalin dengan baik dan makin ditingkatkan termasuk mencakup bidang ketenagakerjaan.
Saat ini pemerintah Indonesia telah menjalin kerja sama dengan Prefektur Ehime dalam beberapa bidang ketenagakerjaan. Antara lain pengembangan sumber daya manusia (SDM), peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi.
BACA JUGA: Konferensi Menaker G20 Cari Solusi Problematika Ketenagakerjaan
“Kerja sama ini akan terus kita jalin guna meningkatkan keterampilan anak muda Indonesia dan instruktur Balai Latihan Kerja (BLK),” kata Menteri Hanif saat melakukan pertemuan bilateral dengan Gubernur Prefektur Ehime Tokihiro Nakamura di Matsuyama, Jepang, Sabtu (31/8). Hadir pada pertemuan bilateral ini antara lain Konsul Jenderal RI di Osaka Mirza Nurhidayat, Dirjen PHI dan Jamsos Haiyani Rumondang, serta Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Indah Anggoro Putri.
BACA JUGA: Kemnaker Tingkatkan Kualitas Instruktur Melalui KKIN
BACA JUGA: Kemnaker Dukung Program Promotif Preventif Keamanan Berkendara
Pemerintah Indonesia dan Prefektur Ehime menjalin kerja sama di sejumlah bidang. Antara lain pengembangan kejuruan otomotif berstandar Toyota di BLK Bantaeng Tahap I (Januari 2016 – Juli 2018); pengembangan kejuruan otomotif berstandar Toyota di BLK Bantaeng Tahap II (Juli 2019 – Agustus 2022); pemagangan di berbagai bidang yaitu agriculture, fishery, construction, food manufacturing, textile, machinery, peningkatan SDM dan bidang lainnya, serta kerja sama antara Prefektur Ehime dengan Provinsi Sulawesi Selatan.
Untuk pelatihan teknisi otomotif di BLK angkatan pertama berlangsung selama selama dua tahun dengan materi ajar berstandar internasional. Total peserta pelatihan angkatan pertama sebanyak 16 orang dengan rincian 6 instruktur dan 10 pencari kerja.
BACA JUGA: Kemnaker Ajak Perusahaan Membuka Akses Bagi Penyandang Disabilitas di Dunia Kerja
Program pelatihan itu dilanjutkan dengan melatih peserta pelatihan angkatan kedua yang rencananya akan melatih 50 instruktur kejuruan otomotif dari 13 BLK milik Kemnaker.
Hanif menambahkan, guna memperluas kerja sama untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas kejuruan otomotif di berbagai BLK milik Kementerian Ketenagakerjaan dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), maka perlu ada pembicaraan lebih lanjut dengan Prefektur ehime dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
“Kerja sama lebih lanjut dengan Ehime Toyota Motor dan JICA diharapkan dapat ditingkatkan untuk program sertifikasi kompetensi dan memberikan kesempatan bagi para instruktur-instruktur BLK berprestasi untuk praktik langsung di perusahaan Ehime Toyota Motor di Jepang,” kata Hanif.
Selain itu, kata Hanif, pemerintah juga terus fokus menggenjot kualitas SDM. Salah satu caranya melalui kerja sama program pemagangan luar negeri.
BACA JUGA: Kemnaker Ajak Perusahaan Buka Akses bagi Penyandang Disabilitas di Dunia Kerja
“Saya tadi berbicara dengan Governor Ehime (Nakamura) untuk dapat mendorong perusahaan-perusahaan di Ehime memberikan kesempatan bagi para peserta pemagangan dari Indonesia,” kata Hanif.
Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kemnaker Indah Anggoro Putri mengatakan, pemerintah terus menggandeng perusahaan-perusahaan swasta untuk bekerja sama guna meningkatkan kompetensi dan mutu pelatihan kerja di BLK.
“Hal ini dilakukan agar lulusan pelatihan sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar kerja serta menjadi tenaga kerja terampil. Tenaga kerja terampil penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkeberlanjutan juga untuk mengoptimalkan puncak bonus demografi pada 2035,” kata Putri.(eno/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Gelar Program Reintegrasi bagi Pekerja Migran
Redaktur : Tim Redaksi