SOLO - Mulai kemarin timnas senior Indonesia menjalani pemusatan latihan di SoloTadi malam, Firma Utina dkk sudah mulai berlatih di Stadion Manahan Solo setelah sepekan sebelumnya menjalani pemusatan latihan di Stadion Krakatau Steel Cilegon
BACA JUGA: PSM Dijamin Ikut Kompetisi Utama
Tim besutan Wim Rijsbergen pindah ke Solo dengan alasan selain program pemusatan latihan di Cilegon tidak sesuai yang diharapkan, juga karena pertimbangan pada 18 dan 22 Agustus lusa timnas akan menjalani dua kali ujicoba di Kota Bengawan itu
BACA JUGA: Misi Sulit Honda dan Stoner
Dihubungi tadi malam, manajer timnas Fery Kodrat mengatakan jika di Solo timnas langsung digenjot latihan di malam hari
BACA JUGA: Setelah Verifikasi Gaji Pemain Dipangkas
Selama di Cilegon, timnas tidak bisa berlatih di malam hari karena lampu penerangan Stadion Krakatau Steel yang jauh dari harapan."Selanjutnya, besok (hari ini-Red) kami akan membahas bagaimana program selama di Solo dengan tim pelatih," kata Ferkod, sapaan akrab Fery Kodrat kepada Jawa Pos tadi malam
Ferkod mengungkapkan jika mulai hari ini timnas Merah Putih akan mendapat gemblengan fisik dari kenamaan dari Belanda, Raymond VerheijenSaat ini Verheijen sendiri berstatus asisten pelatih timnas WalesSebelumnya dia pernah masuk staf kepelatihan timnas Belanda, Rusia, dan Korea SelatanDia juga pernah bekerja di FC Barcelona, Zenit saint Petersburg, Chelsea, dan Manchester City.
"Kedatangan Raymond Verheijen sangat berarti bagi timnas kita meski tidak lama di siniDia akan membantu teman baiknya Wim Rijsbergen memberikan materi bagaimana manggembleng fisik pemain dengan benar," kata Bob Hippy, coordinator timnas Indonesia.
Sementara itu, ditemui di lobby Hotel Paragon, Solo, kemarin siang, asisten pelatih Timnas Indonesia, Liestiadi mengatakan bahwa kedatangan Raymond Verheijen sangat bermanfaat tersebut untuk menggeber fisik Firman Utina dkk jelang babak penyisihan Pra Piala Dunia (PPD) melawan Iran, 2 September mendatang.
"Semua tahu, kondisi fisik pemain kita sangat kurang sekali waktu mengalahkan Turkmenistan kemarinKalau tidak segera ditingkatkan, bakalan habis lawan Iran nantiSangat tepat sekali langkah PSSI untuk mendatangkan Raymond karena dia sering menukangi negara yang mayoritas pemainnya muslim," kata Liestiadi kepada Radar Solo (Jawa Pos Grup/JPNN)
Hadirnya Raymond cukup membawa angin segar bagi masa depan persepakbolaan di tanah airMenurut Liestiadi, pelatih fisik yang sempat membesut Timnas Welles ini dianggap mampu meningkatkan kondisi fisik pemain di sisa waktu yang adaSelain itu, tugas penting Raymond selama mengabdi di tim garuda -julukan Timnas Indonesia- adalah melakukan standarisasi pelatihan fisik di tanah airMulai dari level usia dini, hingga level senior
Selama ini, tidak ada standarisasi pelatihan fisik dan teknik di IndonesiaMulai dari level klub, hingga TimnasTak jarang, banyak pemain yang kaget ketika naik ke level yang lebih tinggiNah, Kondisi inilah yang membuat Timnas sering kehilangan taji
"Dengan adanya standarisasi, tidak akan ada perubahan pelatihan fisik dan teknikPemain muda jadi terbiasa jika masuk level senior karena sejak usia dini sudah di tanamkan metode pelatihan yang seragam," terang Liestiadi(ali/fer/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dicoret, Pemain Dipastikan Dapat Kompensasi
Redaktur : Tim Redaksi