Genjot Pendidikan Karakter, Sekjen PDIP Berdiskusi dengan Mendikbud Jepang

Selasa, 29 Agustus 2017 – 13:13 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berbincang dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Jepang Yoshimasa Hayashi di Tokyo, Selasa (29/8). Foto: DPP PDIP for JPNN.Com

jpnn.com, TOKYO - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menggelar pertemuan dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi Jepang Yoshimasa Hayashi di Tokyo, Selasa (29/8) pagi waktu setempat. Pertemuan itu merupakan salah satu rangkaian agenda dalam kunjungan Hasto di Jepang setelah sebelumnya mengunjungi kantor pusat Partai Demokratik Liberal (LDP), Senin (28/8).

Sebagaimana siaran pers DPP PDIP, Hayashi yang juga politikus LDP mendatangi hotel tempat Hasto menginap. Dalam pertemuan sembari sarapan itu, Hasto didampingi Kepala Balitbang PDIP Heri Akhmadi dan anggota FPDIP DPR Daniel Tobing.

BACA JUGA: PDIP Ajak Partai Penguasa Jepang Bekerja Sama

Hasto dan Hayashi memiliki kesamaan pandangan tentang perlunya pembentukan karakter dilakukan sejak dini, bahkan dimulai dari tingkat pendidikan taman kanak-kanak. Hasto mengawali pembicaraan dengan mengungkapkan kekagumannya terhadap budaya gotong royong dan etos kerja masyarakat Jepang.

"Sistem pendidikan Jepang sukses membangun kultur masyarakatnya. Kepada kami, Ibu Megawati Soekarnoputri banyak memberikan referensi  terkait etos kerja yang tinggi rakyat Jepang, termasuk kreativitas dan  nilai-nilai kejujuran di dalamnya," tutur Hasto dalam pertemuan yang juga di hadiri Duta Besar RI untuk Jepang Arifin Tasrif itu.

BACA JUGA: PD Inginkan SBY Bisa Bertemu Megawati Lagi

Menurut Hasto, jiwa kegotongroyongan masyarakat Jepang masih terlihat ketika peristiwa tsunami di Fukushima. Bencana alam yang terpicu gempa bumi pada 11 Maret 2011 itu mengakibatkan krisis Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima.

BACA JUGA: Ketua DPD PDIP Malut Dipecat?

Di Indonesia, sambung Hasto, budaya gotong royong juga merupakan elemen penting.  Proklamator RI Bung Karno sebagai pendiri bangsa  selalu mengingatkan tentang pentingnya kegotongroyongan sesama anak bangsa sebagai esensi Pancasila.

Kini, kata Hasto menjelaskan, Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo sedang menggalakkan revolusi mental. Program itu sebagai upaya membangun karakter manusia Indonesia.

Hasto juga menyampaikan rencana penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) tentang kerja sama antara PDIP dengan LDP. Rencana itu merupakan buah kesepakatan dalam pertemuan antara Hasto sengan Sekjen LDP Toshihiro Nikai.

PDIP dan LDP akan menjalin kerja sama dalam pendidikan kader, serta pertukaran program kerja antar-kepala daerah dari kedua partai yang sama-sama berkuasa di negeri masing-masing itu. Rencananya, penandatanganan MoU akan dilakukan pada peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-60 hubungan Indonesia-Jepang.

"Aspek kebudayaan ini yang akan dikembangkan PDI Perjuangan untuk menyambut peringatan 60 tahun hubungan kedua negara," ungkap Hasto.

Sedangkan Heri Akhmadi dalam pertemuan itu menyinggung soal sebuah universitas di Jepang yang membuka pusat studi tentang Bung Karno. "Pusat Kajian Bung Karno ini sangat penting dan makin memperkuat pemahaman sejarah yang benar terhadap Bapak Bangsa Indonesia," kata politisi senior PDI Perjuangan ini.

Sedangkan Hayashi mengatakan, Jepang selalu fokus pada pendidikan karakter sejak dini, terutama di tingkat pendidikan pertama hingga SMA. Namun, sejak mulai bertambahnya pasangan suami istri yang bekerja, maka pemerintah Jepang fokus mendidik karakter warganya sejak masih di taman kanak-kanak.

"Kedisiplinan itu mata pelajaran resmi di Jepang. Kami latih anak-anak untuk bekerja dalam kelompok, termasuk membersihkan ruang kelas menjadi kewajiban rutin para murid,” katanya.

Selain itu, Jepang juga sangat memperhatikan kualitas hidup anak-anak di sekolah. “Bagaimana mereka bergaul di kelas dan luar kelas dan anak-anak harus belajar untuk hidup saling melayani," kata Hayashi.

Politikus LDP kelahiran 19 Januari 1961 itu juga menjelaskan tentang perusahaan-perusahaan di Jepang yang mengutamakan karakter dalam mencari calon karyawan. Menurutnya, calon karyawan di perusahaan-perusahaan Jepang tidak cukup hanya memiliki nilai akademik tinggi, tapi juga harus punya karakter.

Sedangkan tentang rencana kerja sama PDIP dengan LDP, Hayashi memberikan respons positif. Hayashi mengatakan, kementeriannya sangat mendukung kerja sama kedua partai sekaligus menyatakan kesediaannya untuk diundang sebagai pembicara tentang politik pendidikan yang berpijak pada pembangunan karakter bangsa.(ysa/rmol/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cagub Petahana Pengin Gandeng PDIP


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler