Genjot Selling, Incar Pasar Vietnam

Jumat, 31 Maret 2017 – 21:33 WIB
Ilustrasi pantai. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali mengikuti Vietnam International Travel Mart (VITM) 2017 yang akan diselenggarakan di Ha Noi International Center for Exhibition (I.C.E Ha Noi) Vietnam pada 6-9 April 2017.

Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana mengatakan, VITM 2017 merupakan tempat yang sangat potensial untuk melanjutkan program promosi pihaknya yang fokus pada branding, advertising, dan selling.

BACA JUGA: Hari Raya Nyepi, Puncak Tetap Ramai

Menurut Pitana, VITM merupakan pameran business to customer yang memungkinkan para pelaku industri di Indonesia memperluas jejaring pasar dan menawarkan paket-paket wisata tanah air.

”Promosi yang selama ini menitikberatkan pada branding dan advertising, mulai bergeser ke selling. Branding sudah dilakukan gencar di tahun pertama, advertising digeber tahun kedua. Tahun ketiga ini sudah harus selling to the point,” ujar Pitana.

BACA JUGA: Pariwisata Berbasis Kebudayaan Tinggal Menunggu PKS

Tiga poin penting, yakni go digital, air connectivity, dan homestay desa wisata, menjadi pegangan Kemenpar untuk melangkah pada kuartal pertama 2017.

Tiga hal itu akan diselaraskan dengan kapasitas destinasi di tiga greaters, yakni Bali, Jakarta, Kepri serta masing-masing sepuluh top branding dan top destinasi sebagai Bali Baru.

BACA JUGA: Jokowi: Kekuatan Kita adalah Industri Pariwisata

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Tenggara Rizki Handayani mengatakan, Kemenpar akan menampilkan paviliun seluas 54 sqm (enam booth) dengan mengangkat tema kapal phinisi sebagai icon.

Peserta yang bergabung di paviliun Indonesia terdiri dari 12 industri pariwisata Indonesia dan pemerintah daerah.

Yakni, empat pemerintah kota/kabupaten di Bali, D.I Yogyakarta (4), DKI Jakarta (1), Dinas Pariwisata Provinsi Yogyakarta (1), dan local agent Vietnam (2) yang menjual paket-paket wisata ke Indonesia.

Komposisi tersebut terdiri dari TA/TO anggota ASITA, industri akomodasi, dan DMO untuk melakukan pelayanan informasi, promosi produk dan destinasi.

”Selain sebagai ajang mempromosikan destinasi wisata di Indonesia kepada masyarakat Vietnam, VITM 2017 diharapkan juga bisa menghasilkan transaksi yang signifikan dari hasil penjualan paket wisata dalam upaya mendatangkan wisatawan Vietnam ke Indonesia dan memperkenalkan destinasi-destinasi pariwisata Indonesia,” beber Rizki.

Rizki menambahkan, program acara di paviliun Indonesia antara lain B to B meeting, B to C oleh industri pariwisata Indonesia, dan pelayanan informasi pariwisata Indonesia.

Ada pula pendistribusian bahan promosi, virtual reality video 360º, coffeerefreshment khas Indonesia, games quiz interaktif, gift redemption, serta pertunjukan kesenian yang bekerja sama dengan KBRI Hanoi.

Rizki menambahkan, partisipasi pada event tahunan ini merupakan salah satu upaya untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang sebelumnya fokus pada branding dan advertising.

Keikutsertaan Indonesia pada event ini adalah untuk mempromosikan sekaligus mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di dunia, khususnya kawasan Asia Tenggara.

Selain itu, sebagai upaya untuk melanjutkan program Kemenpar mempromosikan Wonderful Indonesia.

Menurut Rizki, Vietnam sendiri merupakan salah satu fokus pasar yang menjadi perhatian dari Kementerian Pariwisata dalam usaha promosi pariwisata ke negara-negara anggota ASEAN pada saat ini.

Untuk tahun 2017, pemerintah sudah mematok target kontribusi pariwisata terhadap perekonomian (PDB) nasional sebesar 13 persen, devisa yang dihasilkan sebesar Rp 200 triliun, dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 12 juta.

Sedangkan jumlah kunjungan wisman dipatok sebanyak 15 juta dan pergerakan wisnus 265 juta.

Sementara itu, indeks daya saing (WEF) diharapkan berada di ranking 40.

”VITM 2017, merupakan momentum yang paling potensial untuk menjaring lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia terutama wisman dari Vietnam. Dikarenakan pameran tersebut merupakan pameran yang diselenggarakan setiap tahun dan menjadi pameran terbesar yang ada di Vietnam,” pungkasnya. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Famtrip Asal India Terkesima Lombok Travel Mart


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler