Geopark Ciletuh-Palabuhanratu Bakal Jadi Kawasan Ekonomi Khusus

Jumat, 01 September 2017 – 02:23 WIB
Deddy Mizwar (tengah). Foto: Humas Pemprov Jabar

jpnn.com, SUKABUMI - Jurus 3A yang terdiri dari akses, atraksi, dan amenitas untuk mendongkrak pariwisata terus bergema di penjuru tanah air.

Tak terkecuali di Jawa Barat. Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar berharap pengelola Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menerapkan jurus ala Menteri Pariwisata Arief Yahya itu.

BACA JUGA: Ridwan Kamil Bicara soal Deddy Mizwar dan Gerindra

Deddy mengatakan, pihaknya tengah mendorong semua pihak agar secepatnya mendirikan beberapa homestay atau tempat singgah bagi wisatawan.

Dalam rumus 3A yang dipopulerkan Arief Yahya, homestay maupun tempat singgah merupakan unsur amenitas.

BACA JUGA: Deddy Mizwar-Akhmad Syaikhu Sudah Final, Siapa Berani Lawan

“Program homestay sedang diluncurkan sekarang. Geopark Ciletuh-Palabuhanratu ini akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus,” ungkap Deddy saat membuka Festival Geopark Ciletuh-Palabuhanratu 2017 di GOR Tinju Palabuhanratu, Minggu (27/8).

Dia menambahkan, homestay akan mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

BACA JUGA: PKS Yakin Dua Partai Ini Bakal Gabung Gerbong Demiz-Syaikhu

Hal itu sejalan dengan program Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang bertekad membangun 100 ribu homestay hingga 2019 mendatang.

“Makanya, homestay perlu cepat dibangun agar ada partisipasi masyarakat di dalamnya,” imbuh Deddy.

Selain itu, akses juga harus dibenahi. Dia mengatakan, Presiden Joko Widodo pernah berjanji mempercepat penyelesaian pembangunan jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada 2019, selain Tol Jakarta-Bogor-Palabuhanratu (Jagoratu).

Apabila Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi selesai, waktu tempuh menuju ke Sukabumi akan semakin pendek.

“Untuk jalanan di dalam ini (akses jalan menuju lokasi wisata) juga kami kasih bantuan besar. Rp 211 miliar, di luar CSR yang ada. Itu hanya untuk jalan. Jalanannya makin baik dan ada jalan baru. Dari Loji ke Puncak Darma. Jadi, dari sini (Palabuhanratu) ke Puncak Darma cuma satu jam,” tambah Deddy.

Selain itu, Pemprov Jabar juga berharap pembangunan bandara di Ciletuh atau Palabuhanratu.

Namun, Deddy mengatakan, Kementerian Perhubungan meminta alternatif lokasi untuk pembangunan bandara selain di Citarate.

“Sebab ini (bandara) bisa melayani masalah pemerintahan dan juga kepariwisataan. Tahun depan bisa mulai bangun. Alternatifnya di Citarate atau Cikembar,” tutur Deddy.

Deddy juga meminta pengelola memperhatikan atraksi di destinasi wisata.

Dia berharap pengelola tidak merugikan wisatawan. Deddy mencontohkan pemberlakuan tarif berbagai fasilitas di Pantai Palampang.

Menurut dua, tarif harus wajar dan tidak boleh sesukanya. Misalnya, untuk homestay, produk makanan, dan tempat parkir.

“Saya dengar karena banyak pengunjungnya, tempat sampahnya tidak memadai. Atau mungkin harus ada pengelolaan sampah yang dilakukan oleh masyarakat sendiri. Juga harga (tarif) jangan naik-naikkan sesukanya, seolah-olah memeras para pengunjung,” ujar Deddy.

Aktor senior itu juga meminta semua informasi tentang Geopark Ciletuh-Palabuhanratu didigitalisasi.

Menurut Deddy, hal itu harus dilakukan agar potensi seni, budaya, dan wisata alam di geopark bisa tersebar luas dan cepat.

Dengan begitu, wisatawan makin gampang mendapatkan informasi tentang destinasi wisata melalui internet.

“Kawasan pariwisata harus ada digitalisasi ke depan. Informasi tentang kepariwisataan tadi terinformasikan dengan cepat kepada siapa saja,” ujar Deddy. (dia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalau Golkar-PDIP Usung Dedi Mulyadi, Deddy Mizwar Bilang Begini


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler