jpnn.com, JAKARTA - Harga emas anjlok pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB).
Penurunan harga emas hari ini terjadi di tengah tekanan dari imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi dan USD yang lebih kuat serta menjelang pembicaraan damai Rusia-Ukraina.
BACA JUGA: Update Harga Emas 28 Maret, Stagnan, Masih Bisa Diborong Nih
Di sisi lain, kekhawatiran atas inflasi membatasi penurunan harga emas lebih jauh.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, jatuh USD 14,4 atau 0,74 persen menjadi ditutup pada USD 1.939,80 per ounce, memperpanjang penurunan akhir pekan lalu.
BACA JUGA: Update Harga Emas Hari Ini 19 Maret 2022, Ambyar Bun, Cepetan Borong!
Pada Jumat (25/3/2022), emas berjangka melemah USD 8,0 atau 0,41 persen menjadi USD 1.954,20, setelah melonjak USD 24,9 atau 1,29 persen menjadi USD 1.962,20 pada Kamis (24/3/2022).
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan mencapai level tertinggi sejak April 2019 pada hari tersebut.
Imbal hasil obligasi terkatrol oleh taruhan kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve untuk melawan inflasi yang melonjak.
Kendati demikian, kenaikan suku bunga AS meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Namun, pelemahan emas dibatasi karena kekhawatiran inflasi, kata Jim Wycoff, analis senior di Kitco Metals.
"Setiap kali kita mengalami tekanan inflasi seperti yang kita lihat sekarang, sejarah menunjukkan bahwa pasar logam telah dicari dan saya menduga itu akan terus terjadi," ujar Wycoff. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia