Gerak Cepat Densus 88, Hasilnya Mencengangkan, Ngeri Banget

Selasa, 30 Maret 2021 – 08:18 WIB
Petugas kepolisian menangkap dua terduga teroris di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, Senin (29/3) karena diduga berkaitan dengan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu 28 Maret 2021. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, MAKASSAR - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap fakta mengenai dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.

Dua pelaku, berinisial L dan YSM, merupakan bagian kelompok kajian pengebom di Villa Mutiara yang ditembak mati pada Rabu (6/1/2021).

BACA JUGA: Cerita Cosmas Balalembang Mengadang Pelaku Bom Bunuh Diri, Jarak 2 Meter, Blaaar!

"Mereka berperan bersama L dan YSM (keduanya pelaku bom bunuh diri Makassar, Red) yakni bersama-sama dalam satu kelompok kajian Villa Mutiara," ujar Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di Makassar, Senin (29/3).

Selain L dan YSM, anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror telah menangkap empat pelaku lainnya, yakni AS, SAS, MR dan AA.

BACA JUGA: Pelaku Bom Bunuh Diri di Katedral Sudah Pamitan dengan Orang Tua, Begini Kalimatnya

Mereka merupakan bagian dari kelompok jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina pada 2018.

Keempat terduga teroris yang ditangkap di Makassar ini, berperan memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana jihad serta membeli bahan-bahan peledak untuk disiapkan bom bunuh diri.

BACA JUGA: ES Pesan Layanan PSK, Bertemu di Kamar Hotel Sebentar, Langsung Kabur ke Kantor Polisi

"Jadi keempat terduga jaringan teroris itu punya peran penting dalam memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana jihad," katanya pula.

Listyo Sigit juga mengungkap penangkapan di dua wilayah berbeda, yakni Condet Jakarta Timur, dan Bekasi Jawa Barat.

Empat terduga teroris yang ditangkap, yakni A, AH, AJ dan BS berikut barang bukti bom dan bahan peledak lainnya.

"Polisi temukan lima bom aktif. Jenis bom sumbu, lima toples besar berisi bahan kimia peledak, sulfur, flashfolder dan termometer. Bahan-bahan ini akan diolah menjadi bahan peledak Jumlahnya empat kilogram, kemudian ditemukan bahan peledak lain dengan jumlah 1,5 kg," ujar Kapolri.

Kemudian, hasil operasi penangkapan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Densus 88 menangkap lima terduga teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Total lima pelaku telah diamankan, serta terus dikembangkan, dalam waktu dekat dapat diamankan," ujar Listyo Sigit.

Karena itu, Kapolri meminta agar masyarakat di Jakarta, Makassar, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk melakukan aktivitas seperti biasa dan tetap tenang jangan panik.

Jenderal Listyo Sigit memastikan bahwa jajarannya terus mengejar kelompok-kelompok teroris dan mengusut tuntas peristiwa bom bunuh diri ini. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler