jpnn.com, BALI - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Bali mendapat apresiasi atas langkah cepat dalam memberikan bantuan bagi para mustahik, terutama pada saat terjadi bencana.
Pimpinan BAZNAS bidang Perencana, Kajian dan Pengembangan Zainulbahar Noor mengapreasi respons sigap tim lapangan yang selalu hadir di tengah masyarakat terdampak, termasuk saat bencana kebakaran yang melanda sejumlah titik di Denpasar.
BACA JUGA: Pengelolaan ZIS-DSKL Makin Mudah dengan Inovasi dari BAZNAS
“Kinerja seperti ini harus terus dipertahankan untuk menjaga kepercayaan publik,” ujar Prof. Zainul dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (26/10).
Sejak kebakaran melanda Kota Denpasar dalam sebulan terakhir, tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) langsung bergerak membantu penyintas bersama instansi pemerintah dan masyarakat.
BACA JUGA: Bantuan BAZNAS untuk Palestina Tiba di Yordania, Alhamdulillah
Aksi cepat tersebut diakui Zainul sebagai salah satu bentuk nyata komitmen BAZNAS dalam melayani masyarakat dan menguatkan rasa solidaritas, yang menurutnya merupakan salah satu fondasi penting dalam menjaga harmoni sosial.
Ketua BAZNAS Provinsi Bali, Yunus Niam menjelaskan, pihaknya ikut bekerja sama dalam membantu para korban kebakaran di daerah Lumintang, Denpasar Utara.
BACA JUGA: BPJS Ketenagakerjaan Kembali Serahkan Bantuan ke Palestina Melalui Baznas
Kemudian, bersama Tagana, Dinas Sosial Kota Denpasar, dan lembaga lainnya seperti PMI serta BPBD setempat bergerak cepat memberikan bantuan di Desa Padangsambian Kelod.
“Kami ingin media melihat langsung bagaimana BAZNAS Tanggap Bencana memberikan bantuan nyata bagi para penyintas,” kata Yunus.
Sejak hari pertama pascakebakaran pada 15 Oktober 2024, BAZNAS Provinsi Bali mendirikan posko terpadu untuk melayani para penyintas. Hingga kini, dana tunai yang terhimpun mencapai Rp110 juta dan telah disalurkan kepada yang berhak.
“Masih ada donatur yang ingin menyalurkan bantuan melalui BAZNAS, dan kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat,” kata Yunus.
Dalam upaya menenangkan kondisi psikologis para korban, BAZNAS Provinsi Bali mengadakan doa bersama pada Kamis (24/10/2024) yang dihadiri oleh aparat desa, babinsa, dan perwakilan lembaga terkait.
Yunus menjelaskan, mayoritas korban kebakaran adalah warga yang bekerja sebagai pemulung, pengepul, dan pemilik usaha barang bekas.
"Walaupun tidak ada korban jiwa, sekitar 18 keluarga dengan total 77 jiwa kehilangan harta benda akibat kebakaran,” ujarnya.
Posko terpadu yang dibentuk di lokasi kejadian tidak hanya menyalurkan bantuan bahan makanan, perlengkapan mandi, dan obat-obatan, tetapi juga bekerja sama dengan aparat setempat untuk mendata kebutuhan mendesak lainnya.
Langkah ini dilakukan agar seluruh bantuan yang diberikan dapat terdistribusi secara tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi para korban. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh