Gerakan Bangkit Belajar Sediakan 2.156 Titik Wifi Gratis

Kamis, 13 Agustus 2020 – 02:40 WIB
Koordinator Nasional Gerakan Bangkit Belajar (GBB) Syaiful Huda, saat acara Kick Off Gerakan Bangkit Belajar di Gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta, Rabu (12/8/2020). Foto: Panitia GBB

jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Bangkit Belajar (GBB) terus berupaya membantu menyelesaikan kendala Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dialami peserta didik. Pada tahap awal GBB akan mendirikan posko belajar di 2.156 titik yang dilengkapi wifi, smartphone, dan relawan pendamping di 34 provinsi di Indonesia.

“Kendala utama saat PJJ adalah adanya kesulitan peserta didik dalam mendapatkan kuota internet, tidak adanya smartphone maupun kesulitan memahami materi karena tidak adanya pendamping. Nah, GBB ini berupaya untuk menyelesaikan kendala-kendala utama tersebut,” ujar Koordinator Nasional Gerakan Bangkit Belajar (GBB) Syaiful Huda, saat acara Kick Off Gerakan Bangkit Belajar di Gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (12/8/2020).

BACA JUGA: Ancaman Lost Generation Nyata, Wakil Ketua DPR Menginisiasi GBB

Huda menjelaskan pola pembelajaran jarak jauh hingga saat ini masih menjadi pilihan paling aman di saat penularan wabah corona (Covid-19) belum terkendali. Meskipun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah megizinkan pembelajaran tatap muka di zona hijau dan kuning, namun banyak orang tua yang masih enggan mengizinkan anak-anak mereka kembali ke sekolah.

“Kekhawatiran sebagian besar orang tua siswa itu bisa dipahami karena hingga saat ini penularan wabah Covid-19 memang masih terus berlangsung. Penambahan pasien positif masih di atas 1.000 kasus per hari. Jadi wajar jika para orang tua khawatir, meskipun ada juga orang tua yang setuju anak mereka segera sekolah karena  frustasi dengan pola PJJ,” katanya.

BACA JUGA: GBB Targetkan 10 Juta Orang Batak Dukung Jokowi

Ketua Komisi X DPR ini mengungkapkan pola PJJ di berbagai daerah memang memunculkan banyak kasus yang menyesakkan dada. Gegara PJJ ini ada siswa yang harus belajar di makam karena kesulitan mendapat sinyal internet, ada orang tua yang mencuri karena ingin membelikan anaknya smartphone, hingga ada siswa SMP yang harus jadi kuli bangunan karena ingin membeli smartphone.

Selain itu, banyak orang tua yang mengaku terbebani karena harus membantu sang anak untuk mengerjakan tugas-tugas sang anak.

BACA JUGA: Begini Cara Pasukan Elite TNI AL Tingkatkan Kemampuan Bertempur

“Kasus-kasus ini akan kita coba urai karena Posko Belajar GBB akan menyediakan berbagai fasilitas penunjang untuk memudahkan proses PJJ,” katanya.

Huda menegaskan jika setiap Posko Belajar akan diatur sedemikian rupa sehingga tetap memperhatikan protokol Kesehatan. Baik dari jumlah siswa di setiap posko hingga kelengkapan protocol Kesehatan seperti tempat cuci tangan maupun alat disinfektan.

“Siswa peserta GBB ini adalah mereka yang paling membutuhkan. Relawan mendapatkan data mereka dari sekolah maupun desa dan kelurahan di sekitar Posko GBB,” katanya.

Legilastor asal Jawa Barat ini berharap bahwa Gerakan Bangkit Belajar akan menjadi gelombang besar Gerakan di Indonesia sehingga membantu proses PJJ selama musim pandemik. Pihaknya siap bekerjasama dengan pihak-pihak yang ingin membantu para peserta didik baik siswa maupun guru yang kesulitan dalam proses PJJ.

“Dalam situasi darurat Pendidikan akibat pandemik seperti ini maka dibutuhkan peran serta setiap anak bangsa akan sangat membantu menjaga akses Pendidikan bagi setiap siswa di Indonesia,” pungkasnya.(fri/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler