Gerakan Separatis di Vila Nusa Indah II Makin Masif

Senin, 23 Mei 2016 – 10:31 WIB
Warga peserta aksi deklarasi pisah dari Kabupaten Bogor di perumahan Villa Nusa Indah, Minggu (22/5). Foto: Radar Bekasi

jpnn.com - BOGOR – Rencana warga Perumahan Vila Nusa Indah II, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunungputri untuk melakukan aksi demo untuk pindah administrasi ke Kota Bekasi bukan gertak sambal. Kemarin (22/5), ribuan warga memenuhi bundaran perumahan Vila Nusa Indah dan menyampaikan aspirasinya.

Pantauan Radar Bogor, menggunakan kaos putih bertuliskan 'Bogor' dicoret tanda silang merah, ribuan warga beramai-ramai berjalan kaki sambil membentangkan spanduk yang dipenuhi tanda tangan mereka sebagai petisi dukungan pindah wilayah dari Kabupaten Bogor ke Kota Bekasi.

BACA JUGA: Pujian Ahok untuk Joey Alexander

Deklarasi pemisahan dari Kabupaten Bogor pun dibacakan oleh sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di hadapan ribuan warga. “Hidup Bojongkulur. Hidup Vila Nusa Indah. Siap gabung dengan Kota Bekasi,” teriak seorang orator dalam aksi tersebut.

Sementara itu, salah satu warga Vila Nusa Indah, Tri Hernantyo mengatakan, keinginan warga pindah wilayah ke Kota Bekasi mendapatkan dukungan dari enam Rukun Warga (RW) yang ada di perumahan tersebut. Selama ini kata dia, Pemkab Bogor tidak pernah peduli dengan warga.

BACA JUGA: WOW! Sudah 3 Ribu SIM dan 5 Ribu STNK Disita

Dia mengatakan diwilayahnya, sudah belasan tahun dilanda banjir, namun tidak pernah ada upaya untuk mengatasi banjir. Begitu juga dalam penanganan pasca-banjir pada akhir April 2016, yang merendam ribuan rumah di wilayah itu. “Warga sudah lelah karena banjir,” kata Tri.

Tri menambahkan, saat masih dikelola oleh pengembang, perawatan perumahan yang berdiri pada 1994 itu cukup baik. Mulai dari taman, saluran air, hingga infrastruktur jalan terawat. Namun setelah aset perumahan yang berbatasan dengan Kota Bekasi itu diserahkan ke Pemkab pada 2005, warga memperbaiki hingga membangun fasilitas umum sendiri.

BACA JUGA: Ahok: Saya Mau Lihat Aslinya, Sebelumnya Cuma Lihat di YouTube

Begitu pula saat awal pertama kali perumahan itu dilanda banjir akibat meluapnya sungai Cikeas dan Cileungsi tahun 2007, warga yang harus menanggung semua biaya perbaikan. “Bencana ini terus berulang setiap tahun. Saat tanggul yang dibangun Balai Besar Ciliwung Cisadane jebol tahun 2013, dua kali rumah kami terendam. Itu juga warga yang harus menanggung semua bebannya,” keluhnya.

Sebelumnya, Bupati Bogor Nurhayanti menilai niatan warga Vila Nusa Indah, desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunungputri,ingin bergabung ke kota Bekasi bukan solusi. Menurut dia, dengan berpindahnya warga ke Kota Bekasi tidak menjamin akan lebih baik untuk daerahnya. Selain itu, jika ingin bergabung dengan Kota Bekasi, perlu mekanisme dan proses yang dijalani. Permintaan warga Nusa Indah juga bukan pertama kali terjadi.

“Waktu 2006, mereka pernah meminta juga. Sebetulnya kan begini, kalau yang sekarang, berangkat dari kejadian yang banjir itu kan musibah ya,” ungkapnya. Menurutnya, Pemda Kabupaten Bogor sudah melakukan tanggap darurat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor. Kalaupun dinilai terlambat merespons, dikatakannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. (rub/c/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berurai Air Mata, Deddy Mizwar Bilang...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler