BANDUNG - Jajaran Polrestabes Bandung, Jawa Barat, menggerebek PT Hilmajaya Raya kemarin (24/1). Pabrik pembuat obat palsu milik Budi Hartono itu berada di kompleks Dian Permai Raya Blok M Nomor 11, Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung.
Pabrik yang berukuran 50 meter x 50 meter yang digunakan untuk meracik obat tersebut tersembunyi ditumpukan batu bata di gudang bahan bangunan. Hanya ada akses 50 sentimeter x 1 meter untuk bisa masuk, itu pun harus menaiki beberapa anak tangga.
Di dalam pabrik, terdapat ribuan tablet obat yang didapat dari empat ruangan yang digunakan untuk memproduksi obat lengkap dengan alat, alat cetak, kemasan, serta atap yang dipakai untuk menyimpan obat yang sudah jadi.
Kapolda Jabar Irjenpol Mochamad Iriawan menyatakan, pengungkapan kasus itu berawal dari laporan masyarakat yang curiga terhadap aktivitas pabrik di dalam kompleks.
''Ternyata terbukti, pabrik ini disalahgunakan untuk memproduksi obat palsu. Kami menemukan ribuan obat,'' katanya saat ditemui di lokasi.
Iriawan menjelaskan, dalam sehari, pabrik tersebut mampu memproduksi obat 600 ribu tablet per hari dan beromset Rp 540 juta per hari dengan asumsi 600 ribu tablet menjadi 60.000 strip obat kemudian dikalikan Rp 9 ribu (harga satu strip obat atau Rp 16,2 miliar per bulan).
Menurut dia, pabrik itu kebanyakan memproduksi obat yang dikonsumsi untuk vitamin tulang dan penahan rasa sakit dengan penyebaran obat di sekitar Bandung Raya. Dia menuturkan, kebanyakan bahan baku yang digunakan pabrik itu didapatkan dari Eropa dan Tiongkok.
''Masih akan kami selidiki. Namun, tepung (bahan baku) dari Jerman,'' paparnya.
Dari pabrik tersebut, pihaknya berhasil menyita barang bukti berupa ratusan ribu obat palsu, mesin pembuat, alat cetak, bahan baku pembuat obat, kemasan, stiker, serta beberapa tempat yang digunakan untuk menyimpan obat seperti dus dan drum. (bal/diq/mas)
BACA JUGA: Bule Ditemukan Tergeletak dengan Pisau Menancap di Punggung
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sabu-sabu Rambah Tukang Becak
Redaktur : Tim Redaksi