Gereja Ditolak di Cilegon, Abu Janda Langsung Merespons

Kamis, 08 September 2022 – 23:31 WIB
Permadi Arya atau biasa yang disebut Abu Janda. Foto: Aristo Setiawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Permadi Arya atau lebih dikenal dengan nama Abu Janda menanggapi penolakan pembangunan gereja oleh warga yang tergabung dalam Komite Penyelamat Kearifan Lokal di Kota Cilegon.

Menurutnya, penolakan pembangunan gereja sudah menjadi agenda rutin di Indonesia.

BACA JUGA: Abu Janda Sengaja Mengedit Video Anies Soal ACT, Polisi Harus Bergerak

"Lagi viral gereja ditolak ormas ala-ala gurun di Kota Cilegon. Gereja dan ibadah ditolak, anehnya di mana ? Sudah biasa. Sudah jadi jadwal rutin setiap tahun di negeri ini," ujar Abu Janda dalam unggahan di akunnya di Instagram.

Praktisi medis sosial itu lalu menjabarkan beberapa penolakan serupa yang terjadi di beberapa tahun belakangan.

BACA JUGA: Ade Armando Babak Belur Dihajar Massa, Abu Janda Sebut Radikalisme

"Marat 2022 kebaktian dilarang di Kota Bandung. Desember 2021 ibadah Natal dibubarkan di Lampung, Umat HKBP lagi ibadat di Cikarang, September 2020 dipasangi lagu keras-keras sama warga," ucapnya.

Menurut Abu Janda, hal tersebut yang membuktikan bahwa tidak ada islamophobia di Indonesia.

BACA JUGA: Video Parodi Anies Baswedan soal ACT Dikritik, Abu Janda Singgung UAH

"Di Indonesia tidak ada islamophobia, saya bisa tunjukkan jejak digital umat minoritas dilarang ibadah itu sudah tradisi setiap tahun. Jadi, yang mengatakan tidak ada masalah toleransi di negara ini, itu pasti otaknya yang bermasalah," tegasnya.

Dia melanjutkan, bahkan masih ada orang berkampanye untuk melawan islamophobia dan percaya hal tersebut ada.

"Mereka memutarbalikkan fakta. Yang jelas yang ada di Indonesia ini adalah kristenphobia" tuturnya.

Abu Janda miris dengan tingkah warga Indonesia yang masih meributkan soal pembangunan rumah ibadah. 

"Di saat bangsa lain berlomba ke antariksa di Indonesia masih ada yang begini," pungkasnya.

Sebelumnya, warga yang tergabung dalam Komite Penyelamat Kearifan Lokal tetap teguh menolak pendirian gereja di Kota Cilegon.

Ketua Komite Penyelamat Kearifan Lokal Kota Cilegon Hundusi Hambali Ki Ishak mengatakan pihaknya tetap menolak pendirian gereja di wilayah yang memiliki julukan 'Kota Baja'.

"Intinya satu kata, menolak. Kami warga Kota Cilegon menolak pembangunan gereja," kata dia. (mcr18/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mercurius Thomos Mone

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler