Gereja Katolik Santa Theresia Jakarta Gelar 8 Kali Misa Natal 2022, Ada yang Unik

Minggu, 25 Desember 2022 – 08:41 WIB
Pastor Kepala Gereja Santa Theresia Jakarta Romo FX Dedomau D da Gomez, SJ (kanan) didampingi Diakon Antonius Siwi memimpin Misa Malam Natal pada Sabtu (24/12). Foto: Tangkapan layar YouTube Komsos Theresia

jpnn.com, JAKARTA - Gereja Katolik Santa Theresia yang merupakan salah satu gereja tertua di Jakarta Pusat menggelar delapan kali misa dalam rangka perayaan Natal, Sabtu (24/12) hingga Minggu (25/12).

Selama dua hari, Gereja Katolik Santa Theresia Jakarta menggelar delapan kali misa Natal, terdiri dari tiga kali misa malam Natal dan lima kali Misa Natal dari pagi hingga sore hari.

BACA JUGA: Panglima TNI dan Kapolri Menjamin Perayaan Natal Berjalan Aman dan Lancar

Berdasarkan Jadwal Perayaan Natal Gereja Santa Theresia, misa malam Natal digelar pada Sabtu (24/12) sebanyak tiga kali, yakni pukul 15.30 WIB (Expatriate) serta pukul 18.00 dan pukul 20.30 WIB untuk umum.

Selanjutnya, Misa Natal pada Minggu (25/12) digelar lima kali, yakni pukul 08.00 WIB (Umum), pukul 10.00 (khusus Anak), pukul 12.00 (Lansia), pukul 15.00 (Expatriate), dan pukul 17.00 (Umum).

BACA JUGA: Rayakan Natal di Jepang, Chelsea Olivia Pamer Kemesraan dengan Suami

Pohon Natal di Gereja Santa Theresia Jakarta ini terbuat dari buku-buku sumbangan dari umat. Foto: Dok. Panitia Natal  

BACA JUGA: Agatha Pricilla Senang Bisa Rayakan Natal Bareng Keluarga

Pada perayaan Misa Malam Natal pukul 18.00 dipimpin oleh Romo FX Dedomau D da Gomez, SJ didampingi Diakon Antonius Siwi.

Kemudian pada misa pukul 20.30 dipimpin Romo Johannes N Haryanto, SJ. Perayaan malam Natal ini diawali dengan pembacaan Maklumat Natal tentang Kelahiran Yesus Kristus.

Para Prodiakon sekaligus Panitia Natal bersama Romo Johannes Haryanto, SJ seusai Misa Malam Natal, Sabtu (24/12/2022). Foto: Dok. Panitia Natal

Wakil Ketua Dewan Paroki Harian (DPH) Gereja Santa Theresia, Suang Siang Susanto menjelaskan Panitia Natal terdiri dari Prodiakon dibantu WKRI.

“Umat yang datang (ikut misa malam Natal) membeludak, di luar perkiraan. Luar biasa,” ujar Ibu Suang Siang.

Suang Siang menjelaskan pohon Natal kali ini unik, karena semuanya terbuat dari buku tulis. Buku tulis ini merupakan sumbangan dari umat. Kemudian panitia membungkus dengan kertas kado dan ditata sedemikian rupa berbentuk pohon Natal dan kandang Natal.

“Nanti setelah perayaan Natal, buku-buku ini akan disumbangkan kepada korban bencana alam seperti korban gempa di Cianjur,” kata Suang Siang.

Pada Misa Natal khusus untuk anak-anak, Suang Siang mengimbau anak-anak mengikuti Natal dan membawa kado untuk Kanak-kanak Yesus.

“Kado Natal bersama buku-buku juga akan disumbangkan bagi masyarakat yang membutuhkan termasuk korban bencana,” kata Suang Siang.

Ketua Panitia Natal Gereja Santa Theresia, Mona Felicia menambahkan pohon natal dan kandang Natal kali ini unik.

Menurut Mona, seluruh ornamen Natal termasuk pohon dan kandang Natal konsepnya dari umat, untuk umat dan melayani sesama.

“Ini sesuai dari ARDAS (Arah Dasar Pastoral Keuskupan Agung Jakarta, red). Jadi, kami peduli untuk semuanya,” ujar Mona Felicia ditemui seusai Misa Malam Natal di gereja Santa Theresia, Sabtu (24/12).

Mona Felicia yang juga Ketua Prodiako Gereja Santa Theresia ini menjelaskan pohon natal dan kandang Natal ini terbuat dari buku-buku yang merupakan sumbangan dari umat dan juga koleksi buku milik almarhum Romo L Sugiri v.d Heuvel, SJ.

Menurut Mona Felicia, buku-buku yang terkumpul dari umat sebanyak 3.450 buah dan koleksi buku dari almarhum Romo Sugiri sebanyak 250 buah.

“Buku-buku ini nantinya akan disumbangkan kepada anak-anak korban bencana,” kata Mona Felicia.

Mona menambahkan desain pohon natal dan kandang Natal tetap memperhatikan aspek lingkungan hidup.

“Jadi, ornamen Natal ini memanfaatkan bahan yang sudah ada. Kami juga dibantu dari Sub Sie Lingkungan Hidup (Seksi Keadilan dan Perdamaian Gereja Santa Theresia) misalnya menggunakan bahan yang terbuat dari hasil daur ulang seperti kancing bekas,” ujar Mona Felicia.

Ketua Panitia Natal Mona Felicia (kanan) bersama Wakil Ketua Dewan Paroki Harian (DPH) Gereja Santa Theresia (kedua kanan) bersama Inneke dan Adi. Foto: Friederich Batari/JPNN.com 

Menurut Mona, pihaknya mempertimbangkan aspek lingkungan hidup, yakni tidak lagi menggunakan bunga potong.

"Kami merasa malam ini sangat terkesan, tidak saja karena umatnya sangat antusias, tetapi pohon natal dan kandang natal sangat unik,” ujar Mona Felicia.

Koordinator Keamanan Panitia Natal Gereja Santa Theresia, Rendi Hatibie menjelaskan perayaan Malam Natal berlangsung aman dan tertib.

“Petugas keamanan saat malam natal dan perayaan Natal terdiri dari tim gabungan termasuk unsur TNI dan Polri,” ujar Rendi.(fri/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler