Gereja Siapkan Teror untuk Teroris

Senin, 24 Desember 2012 – 08:46 WIB
PENGAMANAN JELANG NATAL - Pasukan Satuan Gultor Batalyon Raider 400 melakukan pengamanan menjelang Natal di Gereja Katolik Keluarga Hati Kudus Banteng, Jalan Kaliurang KM.7,5, Sleman, Minggu (23/12). Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjamin keamanan sehingga para umat memperoleh kekhusyukan dalam mengikuti misa Natal. Foto : Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja
SEMARANG -- Menghadapi perayaan natal, gereja menyiapkan teror untuk teroris. Persiapan itu ditunjang dengan teknologi berikut belasan pasukan Brimob Kepolisian Daerah Jawa Tengah.

Seperti gereja Katedral Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci di Jalan Pandanaran nomor 9 Semarang ini. Persiapan teror tersebut dibantu 16 personil Subden III Detasemen A Pelopor Brimob Polda Jateng.

Setelah ribuan umat melakukan misa, personil brimob tersebut menyisir dari aula kemudian memeriksa bangku satu persatu, Minggu (23/12) pagi kemarin. Penyisiran tersebut termasuk peletakan enam metal detector di titik rawan.

Pengurus dewan gereja, Justinus Prebowo mengatakan, akan ada sekitar 6.000 umat khatolik yang beribadah di gereja katedral. Dengan jumlah kapasitas gedung hanya 1.000 orang, umat lainnya ditempatkan di luar gereja yang telah dipersiapkan.

"Kami sudah mempersiapkan dengan matang. Termasuk untuk keamanan. Kami dibantu Polri untuk pengamanan dari teror," katanya.

Dalam pengamanan pihak gereja juga menggunakan teknologi. Dikatakan Justinus, sedikitnya 24 kamera pengintai atau CCTV disebar ke berbagai penjuru. "Selain itu gereja dipasangi enam unit metal detektor. Nanti ditambah dari kepolisian juga," terangnya.

Untuk parkir pihaknya juga mensterilkan halaman gereja dari kendaraan bermotor. Tempat parkir dialihkan ke beberapa tempat di sekitar gereja. Untuk menjaga kenyamanan umat, pihaknya hanya menerapkan pengamanan ketat terhadap orang yang dicurigai. "Bertahun-tahun di gereja membuat kami mengenali umat yang sering beribadah dan yang baru ke gereja. Sudah terlihat. Keamanan ada dua lapis," paparnya.

Justinus menerangkan, setiap tahun pihaknya selalu menerapkan pengamanan khusus untuk perayaan natal. Selain dari personil polri, pihaknya juga mempunyai 25 orang yang menjadi tim keamanan katedral. Mereka yang menjaga keamanan di dalam gereja.

Petugas Brimob yang menyangklong senjata laras panjang AK-47 rupanya menarik perhatian. Beberapa umat tidak jadi pulang lantaran penasaran. Salah satu umat, Iskandar (42), mengharapkan, agar personil kepolisian juga berkonsentrasi di halaman gereja.

Untuk kawasan dalam gereja menurutnya relatif aman karena hanya orang-orang tertentu yang ada di dalam. "Lebih tenang kalau ada begini (penyisiran, red). Kemanan jadi lebih terjaga," katanya.

Untuk diketahui, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Elan Subilan mengatakan, pihaknya menerjunkan sekitar 3.000 personil untuk emngamankan 186 gereja di Semarang. "Jumlah personil disesuaikan jumlah jemaat, antara lima personil hingga 10 personil. Penempatan personil kepolisian sudah sejak H-5 perayaan Natal," ujar Kapolrestabes. (ris)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY dan Hatta Dapat Cucu Laki-Laki

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler