Gerindra Bakal Jalan Sendiri di Pilpres 2019?

Rabu, 15 Agustus 2018 – 23:27 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi memprediksi sejumlah partai politik koalisi pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019, tidak akan bekerja maksimal untuk pemenangan.

Terutama Partai Demokrat, yang kemungkinan masih kecewa Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu tak menggandeng Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.

BACA JUGA: Tim Jokowi Mulai Persiapkan Pasukan Medsos

"Prediksi saya bisa dibaca lewat pernyataan fungsionaris Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut ada politik transaksional di balik penunjukkan Sandiaga Uno," ujar Ari kepada JPNN.com, Rabu (15/8).

Pengajar di Universitas Indonesia ini juga memprediksi mesin-mesin partai pendukung koalisi Prabowo-Sandi hanya akan bekerja untuk kemenangan partainya sendiri di pemilu legeslatif.

BACA JUGA: Kemendagri Sudah Terima Surat Pengunduran Diri Sandiaga Uno?

"Misalnya, Partai Demokrat, kader-kader di daerah sepertinya hanya akan bekerja memenangkan partainya di pemilu legeslatif, agar perolehan kursi bisa maksimal," ucapnya.

Selain karena kecewa, pembimbing disertasi S3 di Universitas Padjajaran ini memprediksi, kesulitan mengampanyekan prestasi Prabowo juga menjadi alasan parpol koalisi tak akan bekerja maksimal untuk Prabowo-Sandi.

BACA JUGA: Kekayaan Sandi Rp 5 Triliun, PKS: Dia Memang Pebisnis Lama

"Menjual prestasi Prabowo jauh lebih sulit daripada mengampanyekan hasil karya pemerintahan Jokowi. Misalnya, Jokowi sudah membagi-bagi gratis sertifikat tanah sementara Prabowo baru sebatas jual janji soal agraria," kata Ari.

Lantas, bagaimana dengan PKS dan PAN, apakah juga bakal sama dengan PD? Ari mengamininya. Di tengah ramalan beberapa lembaga survei PKS dan PAN terancam menjadi partai gurem.

Tentu lanjut Ari, lebih masuk bagi kedua partai mengerahkan segala upaya menghadapi pileg daripada bekerja keras demi Prabowo-Sandi.

"Saya kira dalam hal ini menjadi masuk akal juga rumor PKS rela melakukan 'barter' politik mendapatkan posisi Wagub DKI sepeninggal Sandiaga Uno, daripada ngotot memperjuangkan Salim Segaf Al Jufri menjadi cawapres, yang besar kemungkinan kalah," pungkas Ari.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto Sebut Tidak Ada Mahar di Tim Jokowi - Maruf


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler