jpnn.com, JAKARTA - Mantan politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) La Nyalla Mahmud Mattalitti mengakui pernah menyebar isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah anak anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) hingga antek asing. Itu semua dilakukannya pada masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 lalu.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Sodik Mudjahid menyatakan bahwa partainya kala itu tidak pernah menginstruksikan La Nyalla melakukan fitnah Jokowi PKI pada Pilpres 2014 lalu.
BACA JUGA: Pertobatan La Nyalla karena Memfitnah Jokowi demi Prabowo
“Pemimpin Partai Gerindra tidak pernah berpikir apalagi mengambil kebijakan, memerintahkan kepada kader dan anggotanya untuk menuduh Jokowi sebagai komunis atau anak komunis atau anak PKI,” kata Sodik kepada wartawan, Rabu (12/12).
Wakil ketua Komisi VIII DPR itu mengatakan, pernyataan dan tuduhan La Nyalla masa lalu bahwa Jokowi seorang komunis dan atau anak komunis merupakan inisiatif dan pernyataan pribadi.
BACA JUGA: La Nyalla Sowan Kiai Maruf, Pulang Bawa Serban dan Bola
“Dengan demikian kalau sekarang La Nyalla merasa menyesal dan minta maaf maka adalah juga urusan sendiri sehingga bebas melakukannya,” paparnya.
Dia menyatakan bahwa walau tidak menuduh apalagi memfitnah seseorang dan keluarganya sebagai komunis, Partai Gerindra berpendapat bahwa paham atheis dan keberadaan PKI di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah tidak sesuai dengan nilai Pancasila dan ketetapan MPR.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Anggap Revolusi Mental Jokowi Konyol
Sekadar informasi, PKI dinyatakan sebagai organisasi terlarang di Indonesia. Salah satu dasarnya adalah Tap MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Yakin Gerindra dan PKS Pasti Tolak Keponakan JK
Redaktur & Reporter : Boy