jpnn.com, JAKARTA - Partai Gerindra memastikan diri tidak akan ikut mengusung pasangan Saifullah Yusuf-Azwar Anas di Pilgub Jatim 2018. Juga tidak akan memberikan dukungan untuk Khofifah Indar Parawansa.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono saat dihubungi menyatakan, partainya dengan pemilik 13 kursi di Jatim tentu memiliki posisi tawar untuk mencalonkan figur lain.
BACA JUGA: PDIP Usung Gus Ipul-Anas, Megawati: Awas Kalau Tidak Menang
”Yang pasti Gerindra tidak akan mengusung pasangan Gus Ipul-Anas, Gerindra juga tidak mengusung Khofifah,” kata Arief, kemarin (15/10).
Arief menjelaskan, jika Partai Gerindra ikut mendukung Gus Ipul-Anas, maka partainya hanya berstatus ikut-ikutan saja. Jika Partai Gerindra hanya ikut-ikutan, maka proses konsolidasi partai tidak berjalan.
BACA JUGA: Azwar Anas Dapat Perintah Sukseskan Nawacita Jokowi
Alasan yang berbeda disampaikan Arief jika Partai Gerindra mengusung Khofifah. ”Kalau Khofifah kan capnya loyalis Jokowi, tentu itu akan berpengaruh di kampanye pilpres 2019 untuk Pak Prabowo,” sebutnya.
Menurut Arief, Partai Gerindra menginginkan ada calon sendiri. Dalam arti, Partai Gerindra ingin membuka peluang adanya tiga pasang calon dalam Pilgub Jatim.
BACA JUGA: Kantongi Tiket PDIP, Gus Ipul-Azwar Anas Sowan ke PKB
Arief lantas menyebut sosok Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim La Nyalla Mattalitti sebagai sosok cagub pilihan.
”Kalau saya ya, pilih La Nyalla dengan Emil Dardak sebagai wakilnya, kami yakin menang,” ujar Arief.
Menurut Arief, peluang untuk mencalonkan La Nyalla saat ini sudah terbilang 90 persen. Partai Gerindra siap untuk mengajukan La Nyalla, namun hal itu juga tergantung komunikasi pihaknya dengan partai lain.
”Pak Prabowo sudah mengizinkan untuk pasang gambar beliau, tapi Gerindra kan tidak bisa sendiri,” jelasnya.
Dalam hal ini, beberapa partai siap untuk diajak berkomunikasi agar bisa mengusung La Nyalla sebagai calon.
Menurut dia, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Bulan Bintang masih membuka pintu koalisi dengan calon-calon yang ada. Tiga partai itu diyakini Arief masih membuka peluang untuk ikut mengusung La Nyalla.
”Kenapa kami berani dorong pak La Nyalla, meski bukan asli Jatim, beliau kan besar di Surabaya. Masyarakat Jatim juga cerdas dalam perhelatan demokrasi, Pak La Nyalla juga diterima oleh NU,” ujarnya.
Terkait dengan sosok Emil yang diidamkan menjadi cawagub, Arief menyebut bahwa putra dari mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak itu dekat dengan Partai Gerindra.
Menurut Arief, Gerindra adalah salah satu partai yang merekomendasikan agar Emil maju di pilkada Trenggalek.”Kan dulu dia mau nyalon di Depok, kami minta di Trenggalek saja,” tandasnya.
PKS masih enggan memberikan tanggapan terkait Pilkada Jatim. Saat ditanya, apakah akan bergabung ke Gus Ipul- Anas, kubu Khofifah atau membuat poros baru bersama Partai Gerindra.
Ketua Bidang Humas DPP PKS Mardani Ali Sera belum mau buka suara. “PKS lebih dekat dengan Gus Ipul,” jawabannya singkat.
PAN juga belum menentukan sikap. Ketua Bapilu DPP PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, pihaknya masih membahas siapa calon yang akan diusung partainya.
Akan dipetakan apakah mendukung Gus Ipul – Anas atau Khofifah. “Dalam waktu dekat akan diumumkan secara resmi,” ucap Anggota DPR RI itu.
Sikap yang sama disampaikan Partai Hanura. Ketua DPP Partai Hanura Dossy Iskandar mengatakan, DPP sudah menugaskan DPD Partai Hanura Jatim untuk melakukan survei dan menyerap aspirasi dari bawah.
Kemungkinan pada akhir bulan ini, partainya akan mengumumkan nama calon yang akan diusung. “Nanti DPP yang akan memutuskan,” jelas anggota Komisi III DPR itu kepada Jawa Pos.
Sementara itu, Partai Demokrat juga belum secara resmi menetapkan nama calon. Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Imelda Sari mengatakan, pada 10 Oktober lalu, DPD Partai Demokrat Jatim sudah menyampaikan paparan terhadap DPP.
Ada beberapa calon, baik dari internal dan eksternal. Salah satunya, Khofifah. “Tidak lama lagi akan diumumkan,” ucapnya. (lum/bay)
Prediksi Poros Koalisi Pilgub Jatim
Poros 1
PKB (20 kursi) dan PDIP (19 kursi)
Mengusung Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas
Poros 2
Golkar (11), Nasdem (4), Hanura (2), Demokrat (13)
Mengusung Khofifah Indar Parawansa
Poros 3
Gerindra (13), PAN (7), PKS (6), PPP (5)
Belum ada calon pasti
Keterangan:
Poros koalisi masih bisa berubah, terutama bergantung pada sikap Gerindra dan Demokrat.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Minta Khofifah Siapkan 3 Nama Bakal Cawagub
Redaktur & Reporter : Soetomo