jpnn.com - jpnn.com - Meski masih dalam proses pengerjaan, proyek reklamasi Teluk Jakarta sudah menimbulkan dampak negatif. Banjir yang merendam sejumlah wilayah di ibu kota sejak pekan lalu adalah salah satunya.
Demikian menurut Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Abdul Ghoni. Menurut dia, megaproyek yang melibatkan sejumlah pengembang besar itu menghambat aliran air dari hulu ke hilir.
BACA JUGA: Kubu Anies Pengin Pemprov DKI Kembali Dipimpin Plt
"Aliran air dari hulu ke hilir tersendat akibat proyek reklamasi. Imbasnya air meluap ke pemukiman-pemukiman warga," kata Ghoni di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (22/2).
Selain itu, masih terendamnya ibu kota meski curah hujan terbilang sedang, menurut Ghoni, akibat pengerukan sungai yang dikerjakan Dinas Tata Air secara asal-asalan.
BACA JUGA: Jakarta Seharian Banjir, Ahok: Kami Mohon Maaf Lah
"Backhoe yang diturunkan bukannya mengeruk endapan lumpur, sehingga saat volume air tinggi, air meluber," ujar Ghoni.
Disisi lain, drainase, pompa air dan saringan sampah juga tidak berfungsi maksimal. Padahal anggaran yang dikelola Dinas Tata Air mencapai Rp 3 triliun.
BACA JUGA: Jakarta Kebanjiran, Kinerja Ahok-Djarot Makin Kelihatan
"Kita segera panggil Kadis Tata Air untuk meminta pertanggungjawabannya. Karena laporan pekerjaannya, tidak sesuai fakta," pungkas anggota Komisi D DPRD DKI ini. (dka/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Heroik Relawan Selamatkan Bayi, Mengharukan
Redaktur & Reporter : Adil