jpnn.com, JAKARTA - Juru kampanye nasional Prabowo - Sandiaga, Heri Gunawan menilai janji calon presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk menerbitkan berbagai kartu jika terpilih kembali sebagai presiden, cuma permainan kata-kata.
Demikian disampaikan Heri terkait Kartu Prakerja ala Jokowi yang dijanjikan bisa memberikan gaji atau honor bagi warga yang masih menganggur.
BACA JUGA: Usai Dijamu Jokowi, Parisada Hindu Dharma Keluarkan Imbauan soal Pemilu
"Kartu-kartu ini permainan kata-kata saja, apalagi praktiknya, enggak bisa dipastikan sumber pendanaannya," ucap Heri kepada JPNN, Selasa (5/3).
Anggota Komisi XI DPR itu malah menyodorkan angka utang Pemerintah Pusat hingga Januari 2019 yang sudah menembus angka Rp 4.498 Triliun, naik 13,6 persen dibandingkan posisi Januari 2018 yang sebesar Rp 3.958,66 triliun.
BACA JUGA: Dana Kampanye Jokowi Tinggal 20 Persen
"Sebaiknya jangan terlalu memberi harapan kosong kepada rakyat. Rakyat sudah bosan dengan kebohongan yang di tampilkan. Sementara memastikan subsidi-subsidi kecil saja tidak sanggup. Rakyat sudah pintar, jangan bodohi rakyat," tutur Heri.
Legislator asal Jawa Barat ini juga mengingatkan Jokowi pada janji-janji kampanye di Pilpres 2014 silam. Dijelaskan Heri, di sektor pekerjaan saja ada tiga janji Jokowi untuk buruh yang tidak dipenuhi.
BACA JUGA: Jokowi Jamu Pemuka Agama Hindu di Istana
"Tiga janjinya itu kerja layak, upah layak, dan hidup layak. Itu satu pun tidak dijalankan sampai sekarang. Rakyat tidak melulu ingin disuapi dengan kemudahan seperti pemberian gaji buat anak-anak muda lulusan SMA/SMK yang belum mendapat pekerjaan. Rakyat punya harga diri, minta bekerja bukan dikasih uang sukarela begitu," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... WNI dari 28 Negara Ketemu di Belanda: Eropa Tetap Jokowi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam