jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Asrinaldi memprediksi PDI Perjuangan akan berkoalisi dengan Gerindra dan PKB pada Pilpres 2024.
Sebab, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri pernah maju sebagai pasangan capres-cawapres pada Pemilu 2009.
Saat berbicara koalisi Gerindra dan PDIP, ingatan publik pasti tertarik ke 2009, yaitu perjanjian Batu Tulis, Bogor.
"Gerindra sekarang juga mendekati PDIP, apalagi sejarah Megawati dan prabowo pernah ada pada Pemilu 2009," kata Asrinaldi saat dihubungi JPNN.com, Selasa (31/5).
Perjanjian Batu Tulis berisi tujuh poin dengan pasal pemungkas soal komitmen Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung pencalonan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2014.
Saat ditanya terkait kemungkinan Prabowo Subianto menagih kembali isi perjanjian Batu Tulis, Asrinaldi justru meminta Gerindra untuk open minded.
"Semestinya Gerindra harus open minded melihat kondisi dan peta politik hari ini. Jangan sampai suara yang mereka gunakan akan sia-sia ketika kalah," lanjutnya.
Dia juga menyebutkan harus ada kajian khusus untuk memutuskan Prabowo Subianto layak diusung lagi.
Asrinaldi juga meminta agar Gerindra tidak emosional dan harus Prabowo menjadi presiden.
"Jika Anies maju sebagai capres, segmen pemilih Prabowo sudah terbagi, terlebih setelah bergabung dengan pemerintahan bisa dibilang 45 persen pemilih mereka hilang," jelasnya.
Asrinaldi juga menyebutkan Gerindra harus berpikir jernih dan mempertimbangkan kader lain untuk maju pada Pilpres 2024.
"Sandiaga Uno masih bisa, apakah berpasangan dengan Puan atau siapa pun," pungkasnya. (mcr8/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA JUGA: Ternyata Ini Alasan Gerindra Kurang Merespons Duet Prabowo-Ganjar
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Kenny Kurnia Putra