jpnn.com, JAKARTA - Fraksi Partai Gerindra bersama Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat (PD) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak pengambilan keputusan isu presidential threshold dalam Rancangan Undang-undang Pemilihan Umum (RUU Pemilu) dengan cara voting. Dalam rapat paripurna hingga Kamis (20/7) malam, keempat fraksi itu melakukan aksi walkout.
Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto menyatakan, fraksinya tidak ikut bertanggung jawab atas pengambilan keputusan RUU Pemilu melalui voting. "Kami tidak ikut dan tidak bertanggung jawab atas hasil," kata Yandri.
BACA JUGA: Tak Beres-Beres sama Fadli Zon, Hanura Usul Setya Novanto Pimpin Paripurna
Sedangkan Ketua Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan, PT nol persen sesuai dengan UUD 1945. Karena itu Gerindra konsisten menolak PT 20 persen.
"Kami menyatakan tidak ikut dalam pengambilan keputusan," tegas Muzani.
BACA JUGA: Sidang RUU Pemilu Diskors Berkali-kali, Pak Tjahjo Cuma Bilang Begini...
Adapun Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Benny Kabur Harman menyatakan, pihaknya berpandangan bahwa ketentuan ambang batas yang menjadi salah satu isu utama RUU Pemilu merupakan pengingkatan atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Atas pertimbangan kami FPD memutuskan tidak ikut ambil bagian dan bertanggung jawab atas putusan yang diambil melalui voting," ujar Benny.
BACA JUGA: Tolak Voting Tertutup RUU Pemilu, Tjahjo: Saya Pernah Lama di DPR
"Kami 60 anggota akan melakukan langkah walkout," tambah Benny.
Bagaimana dengan PKS? Anggota Fraksi PKS Muzammil Yusuf menghormati langkah DPR melakukan voting atas RUU Pemilu. Namun, dia juga meminta DPR menghormati sikap Fraksi PKS.
"Bahwa kami tidak akan ikut mengambil keputusan voting," tegasnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada SMS dari SBY Terkait RUU Pemilu? Dede Yusuf Bilang Begini
Redaktur & Reporter : Boy