jpnn.com, SURABAYA - Penusukan yang menyebabkan Bagus Hermadi (24) tewas di Jalan Balongsari Tama Selatan, Tandes, Surabaya, tak direncanakan.
Rupanya keenam pelaku selalu membawa senjata tajam (sajam) ke mana pun mereka pergi.
BACA JUGA: Tersangka Penusukan Pria di Tandes Surabaya Mulai Tukang Cukur Rambut Hingga Montir
Kapolrestabes Surabaya Kombes Akhmad Yusep Gunawan membeber beberapa barang bukti di antaranya tiga sajam yaitu pisau dapur, pedang, dan sangkur.
"Ini adalah sajam yang dibawa pelaku yang di antaranya digunakan untuk menganaiaya korban," ujar Yusep, Senin (23/8).
BACA JUGA: Penyelidikan Kasus Pembunuhan Ibu-Anak di Subang Sudah Ada Titik Terang, Polisi Amankan Ini
Yusep juga menyebut korban dan pelaku penusukan tak memiliki hubungan pertemanan alias tidak saling kenal.
Penyerangan itu dilakukan lantaran para pelaku kesal melihat sikap arogan Bagus dan temannya saat berkendara.
"Senjata yang digunakan menusuk korban pisau dapur," ungkap dia.
Mantan Ditreskrimsus Polda Jatim itu menjelaskan sebelum peristiwa itu terjadi, gerombolan enam orang itu hanya minum kopi biasa di sebuah warung.
Mereka memang selalu membawa sajam ke mana-mana. Setidaknya, satu orang dalam satu motor mengantongi satu jenis.
Nah, saat dibonceng Karma Jaya (23), Bayu Isnanda Anugraha (20) maju memepet korban dan langsung menusuk dengan pisau yang dibawanya.
Akibatnya korban mengalami luka tusuk di bagian bawah telinga sedalam lima sampai enam cm dengan lebar dua cm.
"Rombongan pelaku berbekal masing-masing motor dan sajam. Setelah korban jatuh, pelaku langsung meninggalkan TKP dan kembali ke rumah masing-masing," jelas Yusep. (mcr12/jpnn)
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Arry Saputra