Gibran: Cuma Nyeri Sedikit Selama Semalam

Sabtu, 22 Januari 2022 – 00:33 WIB
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SURAKARTA - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyatakan tidak merasakan sakit saat mendapatkan vaksinasi booster.

Dilansir dari jateng.jpnn.com, Wakil Wali Kota Teguh Prakosa, Sekretaris Daerah (Sekda) Ahyani, dan sejumlah pejabat lainnya juga sudah mendapatkan vaksinasi booster.

BACA JUGA: Suntikan Modal Rp 71 Miliar untuk Bisnis Es Doger Dipersoalkan, Gibran Bilang Begini

Gibran mengaku hanya merasakan nyeri di sekitar area suntikan.

Putra sulung Presiden Jokowi itu juga tak mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

BACA JUGA: Pimpinan PBB Bertemu Anies Baswedan, Dukung di Pilpres 2024?

“Sudah vaksin di Rumah Sakit TNI (RS) Slamet Riyadi atau RS DKT,” ujar Gibran, Jumat (21/1).

Gibran menuturkan rasa nyeri setelah suntikan itu tidak bertahan lama.

BACA JUGA: Yusril Bertemu Petinggi Partai ini Membicarakan Hal Penting

Dirinya pun langsung mengadakan rapat bersama setelah suntik.

"Cuma kemeng (nyeri) sedikit dan tidak lama hanya semalam."

"Habis suntik vaksin booster langsung rapat semua, kayaknya tidak apa-apa," katanya.

Menurut Gibran, semua warga Solo nantinya akan mendapatkan vaksin booster meski secara bertahap karena keterbatasan dosis vaksin.

Gibran juga menyatakan sempat meminjam vaksin dari daerah lain.

"Semua warga Solo pasti akan kebagian, ditunggu saja ya," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan pihaknya belum lama ini telah mendapatkan tambahan bantuan dosis vaksin dari Pemprov Jawa Tengah.

"Kami dapat tambahan dari Pemprov 10 ribu dosis. Perinciannya 8 ribu vaksin moderna dan seribu vaksin aztrazeneca," katanya.

Menurut Siti, vaksin booter masih diprioritaskan untuk warga lanjut usia (lansia) dan kelompok rentan.

"Kami kirim undangan untuk yang akan divaksin. Saya minta warga bersabar nunggu giliran," tuturnya.

Siti menyatakan pelaksanaan vaksin booster saat ini terkendala jumlah tenaga kesehatan karena pelaksanaannya bersamaan dengan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. (mcr21/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler