Gibran Rakabuming dan Fondasi Kota Solo yang Berkesinambungan

Oleh: Wakil Ketua DPD KNPI Cilegon Ahmad Haryani

Minggu, 24 Desember 2023 – 04:10 WIB
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming saat memberikan keterangan kepada wartawan di Solo, Jumat (17/2/2023). ANTARA/Aris Wasita

jpnn.com - Tata kelola dan pembangunan kota adalah dua aspek krusial dalam membentuk identitas dan kualitas suatu kota. Konsep tata kelola merujuk pada proses pengambilan keputusan, struktur kelembagaan, serta mekanisme kontrol yang mempengaruhi cara suatu kota dikelola dan berkembang.

Sementara pembangunan kota menyoroti proses perencanaan, pengembangan infrastruktur, serta peningkatan kualitas kehidupan penduduk di dalamnya.

BACA JUGA: TKN Sebut Prabowo-Gibran Optimalkan Ekonomi Syariah Jadi Motor Baru Pertumbuhan Ekonomi

Dalam konteks tata kelola, prinsip-prinsip demokrasi, transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat menjadi inti utama.

Pendekatan partisipatif dalam pengambilan keputusan penting untuk menciptakan keterlibatan aktif masyarakat dalam proses perencanaan dan pengelolaan kota.

BACA JUGA: TKN Sebut Skor Gibran Lampaui Paslon Lain di Debat Cawapres

Menurut Sumarto (2003) dalam bukunya berjudul Inovasi, partisipasi, dan good governance, salah satu karakteristik dari good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik atau kepemerintahan yang baik adalah partisipasi.

UNDP mengartikan partisipasi sebagai karakteristik pelaksanaan good governance adalah keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya.

BACA JUGA: ProGib Nusantara: Mas Gibran Tampil Sangat Memukau

Partisipasi tersebut dibangun atas dasar kebebasan bersosialisasi dan berbicara serta berpartisipasi secara konstruktif.

Pembangunan kota membutuhkan pendekatan yang holistik, tidak hanya terfokus pada infrastruktur fisik tetapi juga melibatkan aspek-aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Analisis mendalam tentang pembangunan kota seperti dalam "The New Urban Sociology" karya Matt Gottdiener (2001) atau "The City in History: Its Origins, Its Transformations, and Its Prospects" oleh Lewis Mumford (1961) memberikan perspektif historis dan sosiologis yang penting dalam memahami evolusi dan dinamika perkotaan.

Menurut Caragliu et al. (2011) dalam jurnal mereka yang berjudul "Smart Cities in Europe," suatu kota harus memenuhi karakteristik utama berikut agar mencapai status sebagai smart city dan berkelanjutan: (a) Meningkatkan efisiensi administratif dan ekonomi yang memungkinkan perkembangan budaya dan masyarakat dengan memanfaatkan infrastruktur jaringan; (b) Menekankan pengembangan urban yang berorientasi pada bisnis; (c) Memfokuskan pada tujuan mewujudkan inklusi sosial berbagai jenis penduduk perkotaan dalam layanan publik; (d) Menekankan peran penting industri teknologi tinggi dan kreatif dalam pertumbuhan jangka panjang; (e) Memperhatikan fungsi modal sosial dan relasional dalam pengembangan kota, dan; (f) Memiliki visi yang memperhatikan keberlanjutan sosial dan lingkungan sebagai aspek penting dari pengembangan kota pintar.

Tata kelola dan pembangunan kota tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling memengaruhi dan penting untuk menciptakan kota-kota yang inklusif, berkelanjutan, serta responsif terhadap kebutuhan masyarakatnya.

Prestasi yang diraih oleh Pemerintah Kota Solo di bawah kepemimpinan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka dalam meraih peringkat ketiga Penghargaan Kota dengan Kinerja Terbaik Tingkat Kota dari Kementerian Dalam Negeri pada tanggal 29 April 2023 merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa.

Ini menandai komitmen dan kerja keras dari pemerintah dan masyarakat dalam mengelola serta mengembangkan berbagai sektor pembangunan di Solo.

Prestasi ini bukan hanya sekadar penghargaan semata, tetapi juga sebuah cerminan dari visi, kerja keras, dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kemajuan.

Solo, sebagai sebuah kota yang dikenal dengan sejarah dan budayanya yang kaya, telah berhasil menempatkan dirinya di peringkat yang membanggakan di tingkat nasional.

Keberhasilan ini tak lepas dari peran aktif pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang inklusif dan progresif, serta efektif dalam pelaksanaannya.

Kepemimpinan yang visioner dari Walikota Gibran Rakabuming Raka turut menjadi pendorong utama dalam mewujudkan kota yang maju dan berdaya saing.

Salah satu hal yang patut dicatat adalah strategi pembangunan yang holistik dan berkelanjutan yang diterapkan oleh pemerintah Kota Solo.

Bukan hanya fokus pada satu sektor saja, namun mereka berhasil mengintegrasikan berbagai aspek pembangunan, mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, lingkungan, hingga pengembangan ekonomi.

Hal ini tercermin dari adanya inisiatif-inisiatif progresif seperti peningkatan kualitas infrastruktur, pengembangan program pendidikan yang inklusif, upaya pelestarian lingkungan, dan penciptaan lapangan kerja.

Keberhasilan ini juga tak lepas dari keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pembangunan. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi salah satu kunci utama dalam meraih prestasi ini.

Masyarakat yang terlibat aktif dalam berbagai program pembangunan, mulai dari penggalangan dana untuk kegiatan sosial, partisipasi dalam program kebersihan lingkungan, hingga dukungan terhadap inisiatif-inisiatif pemerintah, merupakan cermin dari semangat gotong royong yang kuat di Solo.

Prestasi peringkat ketiga dalam Penghargaan Kota dengan Kinerja Terbaik Tingkat Kota menjadi momentum penting untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembangunan di masa mendatang.

Meskipun telah meraih peringkat tinggi, masih ada ruang untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.

Konsistensi dalam menjaga prestasi dan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat menjadi tuntutan yang tak dapat diabaikan.

Tak hanya itu, pencapaian ini juga seharusnya menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia untuk meneladani dan mengadopsi praktik-praktik terbaik yang telah dilakukan oleh Kota Solo.

Pelajaran berharga bisa diambil dari strategi pembangunan yang holistik, keterlibatan masyarakat yang aktif, hingga kualitas kepemimpinan yang visioner.

Namun, di tengah apresiasi terhadap prestasi yang diraih, perlu juga disadari bahwa masih ada tantangan besar yang perlu dihadapi.

Masih ada sejumlah isu seperti kesenjangan sosial, ketimpangan ekonomi, dan masalah lingkungan yang perlu menjadi fokus perhatian.

Pembangunan yang berkelanjutan harus tetap memperhatikan aspek keadilan dan keberlanjutan guna memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat dapat menikmati hasil dari pembangunan yang terjadi.

Prestasi Pemerintah Kota Solo meraih peringkat ketiga Penghargaan Kota dengan Kinerja Terbaik Tingkat Kota dari Kementerian Dalam Negeri menjadi momentum penting untuk refleksi dan perencanaan strategis ke depan.

Keberhasilan ini adalah kolaborasi antara visi pemerintah yang jelas, partisipasi masyarakat yang aktif, serta komitmen untuk terus melakukan inovasi dan perbaikan.

Selamat kepada Pemerintah Kota Solo atas prestasi gemilang ini, semoga dapat menjadi landasan kuat untuk perjalanan pembangunan yang lebih baik dan berkelanjutan di masa depan.

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler