jpnn.com - STARTUP akuakultur terbesar di Asia eFishery mengangkat Aldi Haryopratomo sebagai komisaris baru.
Pengalaman Aldi sebagai CEO GoPay di masa GoPay baru mulai hingga menjadi salah satu pemain fintech terbesar di Asia Tenggara sangat relevan bagi eFishery yang juga sedang dalam periode hypergrowth dalam rangka merangkul jutaan pembudidaya ikan.
CEO eFishery Gibran Huzaifah mengatakan perusahaannya membutuhkan sosok berpengalaman di bidang startup dalam pengembangan usaha eFishery.
Perusahaan rintisan yang baru memperoleh pendanaan Seri B dari Go-Venture dan Northstar Group pada Agustus 2020 lalu ini memiliki target untuk menyediakan layanan menyeluruh dan terintegrasi.
BACA JUGA: Pendapatan Meroket 4 Kali Lipat, eFishery Bantu Ribuan Petani Lewati Krisis Pandemi
Mulai dari operasional budidaya, pembiayaan, hingga distribusi. Penunjukkan Aldi sebagai komisaris tidak serta merta.
Pertemuan Aldi dan Gibran pertama kali terjadi pada 2015, ketika Gibran terpilih menjadi Endeavor Entrepreneur.
BACA JUGA: Raih Pendanaan Seri B, eFishery Berencana Ekspansi ke Seluruh Indonesia
Berbagi tujuan yang sama, Gibran menjadikan Aldi sebagai mentor dan secara rutin bertemu untuk berdiskusi terkait arahan bagi perusahaannya.
Tidak lama setelah mereka bertemu, Aldi terpilih menjadi Endeavor Entrepreneur of the Year di tahun 2016, dan Gibran mengikuti jejaknya menjadi Endeavor Entrepreneur of the Year di 2020.
Gibran melihat Aldi memiliki visi yang sejalan dengan eFishery dalam memajukan masyarakat pedesaan. Saat Gibran dan Aldi pertama kali bertemu, Aldi sedang membangun Mapan, aplikasi arisan online yang fokus ke masyarakat pedesaan.
“Aldi berbagi visi yang sama dengan kami. Selain itu, dia memiliki pengalaman dan keahlian unggul dalam mengembangkan produk dan membangun organisasi yang menyasar UMKM, masyarakat rural, dan sektor informal untuk bisa memberikan dampak di skala yang masif, seperti saat di GoPay dan Mapan yang sudah mencapai jutaan pengguna,” kata Gibran.
“Kami berharap Aldi dapat memberikan arahan agar eFishery dapat tumbuh hingga mencapai skala tersebut; menjangkau 1 juta pembudidaya ikan selama tiga tahun ke depan dan terus meningkatkan dampak sosial ekonomi yang positif dalam ekosistem akuakultur ini, khususnya bagi para pembudidaya," imbuhnya.
Debut pertama Aldi di startup adalah membangun RUMA (Rekan Usaha Mikro Anda), yang sekarang lebih dikenal dengan nama Mapan.
Startup ini didirikan dengan tujuan agar masyarakat dengan pendapatan rendah bisa memperoleh akses untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga membawa peningkatan terhadap kualitas hidup masyarakat.
Mapan diakuisisi oleh GoJek pada 2017 dan Aldi ditunjuk untuk menjadi CEO GoPay hingga 31 Desember 2020.
Aldi memiliki visi membantu masyarakat di seluruh pelosok Indonesia untuk memperoleh akses layanan keuangan dan memiliki kesempatan yang sama untuk bisa berkembang.
"Saat pertama kali bertemu dengan Gibran, eFishery bahkan belum mendapatkan investor Series A. Setiap saya berkunjung ke desa-desa lokasi eFishery, saya melihat betapa dekatnya para pembudidaya dengan tim eFishery, budaya perusahaan yang melekat semenjak pertama kali eFishery berdiri,” ungkap Aldi.
“Indonesia membutuhkan lebih banyak entrepreneur seperti Gibran dan startup seperti eFishery yang membantu UMKM yang masih sulit dijangkau tanpa teknologi. Saya bersyukur bisa menjadi bagian kecil dari eFishery hingga kini. Semoga eFishery bisa terus merekrut pemuda pemudi terbaik bangsa dan membantu jutaan pembudidaya ikan," lanjut Aldi.
Tahun lalu eFishery mencatatkan peningkatan pendapatan hingga empat kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Selain itu, inovasi yang diciptakan eFishery tercatat telah membantu pembudidaya dalam meningkatkan kapasitas produksi sebesar 26 persen.
Selain membantu pembudidaya meningkatkan pendapatan hingga 45%, eFishery juga turut serta dalam merealisasikan target pemerintah untuk meningkatkan ekspor udang hingga 250% di tahun 2024.
Pada 2021 ini, eFishery menargetkan peluncuran layanan terpadu Smart Farming Solution yang secara khusus didesain untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas budidaya komoditas udang. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia