Gila. Jadilah Indra Itu. Bah

Oleh Dahlan Iskan

Senin, 14 Desember 2015 – 05:52 WIB

jpnn.com - UMUR Indra Gunawan sudah 25 tahun, tapi kuliahnya belum selesai. Indra nyangkut di semester XII untuk prodi yang sangat bergengsi: fisika material.

Boleh dikata, Indra sudah nyaris lulus. Tinggal satu kedipan lagi. Tapi, ketika saya tanya, lewat SMS, apakah bertekad akan menyelesaikannya, Indra hanya mengirim simbol ini: ????.

BACA JUGA: Merindukan Al Ahmadi dari Zaman Samsung

Sebenarnya Indra tidak mengalami kesulitan apa-apa. Baik uang maupun otak. Kesulitannya hanya satu: waktu. Kini Indra sangat sibuk dengan risetnya, penemuannya, dan cita-citanya. Otaknya sangat cemerlang. Sejak SMA di Medan Indra sudah memenangi olimpiade fisika.

Oh, ada kesulitan satu lagi: tanggung jawab. Indra merasa harus bertanggung jawab untuk dana penelitian yang diberikan teman saya yang kaya dan dermawan: Sandiaga Uno. Saat itu Indra lagi meneliti beberapa material yang kalau dikomposisikan dengan benar bisa berpengaruh pada perubahan struktur molekul bahan bakar. Ini penelitian di bidang hemat energi yang sangat serius.

BACA JUGA: Belum Bisa Nyalip di Tikungan Belakang

Penelitiannya itu sebenarnya sudah selesai. Dua tahun lalu. Indra sudah menemukan material yang dicarinya selama bertahun-tahun itu. Sejak dia masih di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan. Dia juga sudah menemukan komposisi terbaiknya. Bahkan, material-material itu pun sudah dia wujudkan menjadi satu produk alat siap pakai.

Waktu kuliahnya di MIPA USU Medan habis untuk mengejar hasil pemikirannya itu. Indra ingin menuntaskannya sampai jadi produk komersial. Kini barang itu sudah jadi. Nama produknya: Evindo. Untuk mobil: ”Evindo Power Fuel”. Untuk motor: ”Evindo EFE_01_”.

BACA JUGA: Prestasi Baru setelah Azra Pimpin UI Negeri

Nama Evindo dia pilih dengan alasan sebagai kependekan dari Energi Inovasi Anak Indonesia. Indra sudah mulai memasarkannya di Medan. Waktunya pun kini tersita untuk membangun jalur distribusi dan pasar. Indra sangat optimistis dengan penemuannya itu. ”Saya ingin sukses seperti Samsung,” tegasnya. ”Di bidang yang berbeda.”

Menurut Indra, kalau Evindo dipasang di slang yang dilewati bahan bakar, hasilnya menakjubkan: bisa hemat 20 persen (mobil baru) dan 30 persen (mobil lama). Saat saya telepon Sabtu siang (12/12), Indra lagi sibuk menemui calon-calon distributor. Dia harus memberikan bukti kepada para calon distributor bahwa penemuannya itu benar-benar nyata.

Indra juga tahu bahwa di pasar kini banyak dijual zat aditif yang diklaim bisa menghemat BBM. Indra sendiri sudah mencobanya. Tapi, katanya, hasilnya tidak signifikan. Hematnya kurang dari 5 persen. Itu pun mengandung risiko menimbulkan kerak. ”Yang saya temukan ini bukan ramuan yang bersifat kimia,” katanya. ”Ini menggunakan prinsip fisika,” tambahnya.

Dalam waktu singkat Indra sudah berhasil menjual lebih dari 2.000 untuk mobil dan 3.000 untuk motor. Itu baru di kotanya saja: Medan. Karena itu, dia akan terus sibuk mengembangkannya ke seluruh Indonesia.

Bulan lalu Indra ditantang untuk pembuktian fisik. Seseorang yang ingin jadi distributor mengajaknya ngebut di jalan tol menuju Belawan. Yang digunakan sama-sama mobil Chevrolet Captive. Diler Chevrolet ikut serta. Juga petugas bengkel. Tangki bensin diisi penuh.

Begitu selesai uji coba, tangki diisi lagi. Ketahuan hasilnya. Dealer Chevrolet tersebut langsung mengakui kebenarannya. ”Gila ini! Jadilah barang ini!” komentar mereka. Seperti dikutip Indra untuk saya.

”Bahkan, sebenarnya hasil penghematan hari itu 42 persen,” kata Indra. Tapi, Indra tidak mau menjanjikan setinggi itu dalam promosinya. ”Saya pegang prinsip low promise high delivery,” ujarnya.

Apakah ini tergolong blue ocean? Atau red ocean seperti zat aditif itu? Indra yakin temuannya ini tidak mudah ditiru. Ini bukan satu atau dua material, tapi banyak material yang dikomposisikan. Tentu Indra merahasiakan jenis-jenis material itu. Tapi, Indra tidak keberatan menjelaskan prinsipnya: mampu mengubah struktur molekul bahan bakar dari para rotation menjadi ortho rotation.

Itu bukan satu-satunya penemuan Indra. Dia masih merahasiakan Samsung-Samsung yang lain. Indra bertekad penghemat BBM ini sukses di pasar dulu. Secara nasional. Bahkan mendunia. Baru yang lainnya menyusul kelak. Dalam hal nasib kelanjutan kuliahnya, Indra memang ????. Tapi, soal penelitian fisika, dia sangat ????. Tak mustahil masa depannya akan ????. (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selembar Surat untuk Masa Depan Penyakit Tropis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler