jpnn.com, YOGYAKARTA - Bentrok PSIM Yogyakarta vs PS Tira dalam 64 Besar Piala Indonesia di Stadion Agung Bantul, Selasa (11/12) rusuh.
Laga tersebut harus dihentikan pada menit 80 karena ribuan suporter diduga dari PSIM masuk ke lapangan.
BACA JUGA: Piala Indonesia: Persebaya vs PSKT, Tugas Berat Bejo
Pelatih PSIM, Bona Simanjuntak mengatakan, pertandingan itu sebenarnya berjalan berimbang. Namun ada beberapa keputusan wasit yang dianggap merugikan bagi timnya. "Keputusan-keputusan wasit, merugikan kami," katanya, Selasa (11/12).
Dia juga mengaku kecewa atas tindakan dari suporter yang memaksa masuk ke lapangan. Sebab, hal itu bisa merugikan bagi klub. "Suporter bagian dari klub, jadi jangan sampai tindakannya merugikan klub," beber Bona.
BACA JUGA: Tak Ada Pesta Gol, Arema Tetap Bersyukur
Pada babak pertama pertandingan berjalan cukup lancar. PSIM dengan didukung oleh ribuan suporternya tampil impresif.
Bahkan sempat menguasai pertandingan dengan umpan-umpan pendek. Pada babak pertama, skor imbang tanpa gol. Kemudian di paruh kedua, tensi pertandingan semakin tinggi.
BACA JUGA: Persibo vs MU: Bak Bambu Runcing Lawan Senapan Mesin
PSIM kebobolan pada menit 52 melalui pemain belakang PS Tira, Herwin Saputra. Pada menit 73, Pandi Lestaluhu menggandakan keunggulan. Tim kesayangan tertinggal 0-2 membuat suporter PSIM barulah. Terlebih keputusan-keputusan wasit yang dirasa berat sebelah membuat para penonton melempar botol air mineral ke lapangan.
Puncaknya pada menit 80, penonton di tribune timur masuk ke lapangan. Disusul ratusan suporter yang lain. Pantauan di lapangan, ada beberapa yang sempat berkelahi di lapangan.
Bahkan, para pemain PS Tira pun tak luput dari sasaran suporter. Pertandingan pun berhenti dan hingga sore belum ada keputusan dari pihak panitia penyelenggara.
Sementara itu, asisten pelatih PS Tira, Maruzar Nasution mengatakan, laga tersebut sebenarnya berjalan cukup berimbang. "PSIM juga memberikan perlawanan," katanya.
Namun situasi sudah tidak memungkinkan lagi untuk melanjutkan pertandingan. Timnya pun akan menunggu keputusan dari PSSI apakah laga itu akan diteruskan pada lain waktu atau tidak.
"Sesuai regulasi saja seperti apa nanti. Kami ikut aturan. Kalau masalah wasit, penilaian setiap orang kan relatif. Ketika tidak puas dengan keputusan, bisa mengirim surat keberatan," ucap Maruzar. (dho/jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Regulasi Pemain, Piala Indonesia 2018 Dianggap Tak Adil
Redaktur : Tim Redaksi