jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Pedagang dan Pelaku Usaha Pasar Beras Induk Cipinang (PBIC), Jakarta Timur mengapresiasi kinerja Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang berhasil membongkar dugaan praktik curang PT Indo Beras Unggul (IBU). PBIC pun mendorong Polri membongkar praktik pemolesan beras yang dilakukan anak perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) Food itu.
Salah satu pedagang beras di Pasar Induk Cipinang Billy Haryanto mengaku salut dengan langkah Satgas Pangan Polri dan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyikat praktik curang di bidang perberasan. Billy bahkan memuji keberanian Menteri Amran.
BACA JUGA: Kapolri: Jangan Adu Mensos dengan Mentan
"Terima kasih dan salut untuk Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang dengan sangat berani melakukan penggrebekan gudang beras PT IBU. Gila ini menteri, gila dan hebat," ujar Billy seperti diberitakan JawaPos.Com.
Lebih lanjut Billy membeber dugaan patgulipat yang dilakukan PT IBU sehingga merusak tata niaga gabah. PT IBU sengaja membeli gabah Rp 4.900 per kilogram atau di atas harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 3.700 per kilo.
BACA JUGA: Pengawasan Beras Premium di Sejumlah Pasar Tradisional Diperketat
"Harga pembelian dari PT IBU tersebut biasanya tempo pembayaran satu bulan ke petaninya," ungkap Billy yang juga pemilik penggilingan skala kecil di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah itu.
Billy menegaskan, ulah PT IBU yang diduga memoles beras medium menjadi premium juga mengganggu pasokan penggilingan beras skala kecil dan menengah. Namun, setelah penggerebekan gudang beras PT IBU, kini harga gabah berangsur normal, khususnya di tempat-tempat yang menjadi lokasi bahan baku beras kemasan merek Cap Ayam Jago dan Maknyuss.
BACA JUGA: Peritel Menanti Kejelasan Produsen Beras Maknyuss
“Misalnya, di Sragen harga gabah mulai turun menjadi Rp 4.350 per kilogram dan Rp 4.700 untuk di Madiun, Jawa Timur,” tegasnya.
Sementara Ketua Asosiasi Pedagang Beras PBIC Nelis Soe Kedi mengatakan, kasus penggerebekan gudang beras PT IBU sama sekali tidak mengganggu pasokan beras ke Pasar Induk Cipinang yang setiap harinya mencapai 2.500 hingga 3.000 ton. Kapasitas gudang pasar juga masih stabil di angka 40.000 ton.
"Kalaupun ada yang berkurang, hanya pasokan kualitas premium, karena harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah belum mengaturnya," jelasnya.(ika/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bikin Penasaran, Beras Maknyuss Dicari Pembeli
Redaktur : Tim Redaksi