jpnn.com - Pembuat smartphone di seluruh dunia terus berlomba meningkatkan kemampuan perangkat mereka, khususnya di sektor foto dan video.
Inovasi perangkat tersebut juga dilakukan Samsung, dengan rangkaian uji coba dan studi berkelanjutan.
BACA JUGA: Berbagi Platform dengan Xpander, Nissan Livina Ikut Terkena Recall
Mengutip Lets Go Digital, baru-baru ini World Intellectual Property Office atau WIPO memublikasikan paten desain dari smartphone Samsung berkonfigurasi enam kamera belakang.
Diketahui bahwa hak paten tersebut sudah diajukan Samsung pada Desember 2019 lalu kepada WIPO (World Intellectual Property Office), dan berhasil diterbitkan pada pekan lalu.
BACA JUGA: Samsung Galaxy A31 Hadir dengan RAM Lebih Besar, Ini Harga dan Spesifikasinya
Teknologi yang berhasil dipatenkan Samsung itu merupakan desain modul kamera belakang, yang terdiri dari enam lensa yakni, masing-masing lima lensa sudut lebar dan satu lensa zoom periskop.
Ternyata tidak itu saja, Samsung juga mematenkan satu teknologi baru bernama Tiltable Image Sensor yang memungkinkan lensa kamera smartphone bergerak secara miring, untuk menghasilkan tangkapan foto yang lebih luas lagi nantinya.
BACA JUGA: Indonesia Pertama Dapat Pre-Order Samsung Galaxy S20 Plus BTS Edition
Berdasarkan informasi paten yang diajukan, lensa sudut lebarnya akan memiliki jangkauan fokal 28 mm.
Sementara itu, teknologi Tiltable Image Sensor dalam mode normal, kamera akan menghadap posisi lurus seperti biasa, tetpi saat diaktifkan lensa tersebut baru akan bergerak.
Dengan teknologi tersebut memungkinkan sensor untuk mencapai focal length yang lebih luas secara keseluruhan, dan bahkan dapat membantu dalam menghasilkan potret panorama tanpa menggerakkan ponsel.
Lensa miring juga diinformasikan akan memberikan “efek panorama bokeh”, artinya hasil panorama dapat memiliki latar belakang buram.
Teknologi lensa bergerak itu juga dapat membuat kelima sudut lebarnya bekerja secara bersamaan, untuk menghasilkan gambar yang lebih baik saat hasil foto digabungkan.
Beberapa pengamat teknologi mengatakan, meskipun paten ini menawarkan berbagai kelebihan.
Namun mekanisme bentuk kamera seperti ini dinilai terlalu mahal apabila ingin dihadirkan pada smartphone, atau diproduksi secara massal. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha