jpnn.com, JAKARTA - Buruh dari berbagai organisasi menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Rabu (2/10). Mereka menolak perubahan Undang-Undang Ketenagakerjaan, kenaikan iuran BPJS Kesehatan kelas 3, hingga mendesak revisi Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pengupahan.
Aksi demonstrasi buruh ini tidak terbendung meskipun sebelumnya, dua pentolan organisasi buruh, yakni Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea, dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, sudah bertemu Presiden Joko Widodo alias Jokowi, di Istana Bogor, Senin (30/9) lalu.
BACA JUGA: Duh, Sedikit Banget Massa Honorer K2 di Demo Buruh 2 Oktober
Menanggapi aksi buruh ini, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah menerima Andi Gani dan Said Iqbal membahas sejumlah isu yang menjadi apsirasi kaum buruh.
"Presiden sudah mengetahui dan memahami apa yang menjadi tuntutan buruh. Tentunya pemerintah juga melihat dan menyadari apa yang disampaikan buruh berkaitan dengan basic need mereka," ucap Pramono.
BACA JUGA: Jelang Demo Buruh 2 Oktober, Bhimma Honorer K2 Merasa Dibuntuti Intel
Selain itu, kata politikus PDI Perjuangan ini, dari kalangan pelaku usaha sendiri juga ada aspirasi yang disampaikan kepada pemerintah agar iklim berusaha lebih kompetitf.
"Nah, yang seperti ini tugas pemerintah untuk mempertemukan, mencari jalan keluar," tandas mantan politikus Senayan ini.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam