jpnn.com, JAKARTA - Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia mengkritik CEO Starbucks Howard Mark Schultz yang mengampanyekan dukungan kepada lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
Bahkan, dua organisasi kemasyarakatan Islam itu menyerukan memboikot Starbucks di Indonesia.
BACA JUGA: Fadli Zon Kutuk Kasus Penusukan Anggota Brimob
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan sah-sah saja jika MUI menyerukan pemboikotan. Menurut dia, memboikot juga tidak melanggar aturan hukum. Jadi, tidak ada masalah dengan wacana itu.
"Terserah kepada MUI, dia kan ormas yang juga harus dihargai. Kalau berpendapat, berpandangan sah-sah saja," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/7).
BACA JUGA: Politikus Gerindra Dukung Pencabutan Izin Starbucks di Indonesia
Menurut dia, apa yang dikampanyekan atau didukung Howard itu bertentangan dengan moral yang ada di Indonesia yang mayoritas umatnya beragama.
Memang, kata Fadli, dalam kenyataannya penyimpangan seksual itu ada di masyarakat.
BACA JUGA: Tokoh Muhammadiyah Ajak Publik Boikot Starbucks, Nih Alasannya
"Tapi, ini bukan sesuatu yang harus dikampanyekan, tapi harus diatasi. Kita memahami itu ada dan bagaimana menanganinya," papar Fadli Zon.
Sebelumnya, CEO Starbucks Howard Schultz seperti ramai diberitakan kembali menunjukkan dukungannya terhadap pernikahan sejenis. Schultz mempersilakan para pemegang saham Starbucks yang menolak pernikahan sejenis untuk menjual sahamnya.
Berbagai pihak sontak menanggapi miring terkait pernyataan Schultz, termasuk di Indonesia. Bahkan PP Muhammadiyah menyerukan untuk memboikot produk Starbucks di Indonesia.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diundang Bukber Fadli Zon, Ahmad Dhani Ajak Anak Mulan
Redaktur & Reporter : Boy