Giliran Opera Sabun Turki Merambah Layar Kaca Indonesia

Minggu, 30 Agustus 2015 – 12:15 WIB

PARA produser televisi tanah air berlomba-lomba menawarkan opera sabun asal Turki. Tak hanya menayangkan, mereka juga berbondong-bondong mendatangkan para pemain bintangnya. Seberapa kuat magnet tayangan dari negeri yang terletak di dua benua, Asia dan Eropa, itu?
-----------
Kedekatan budaya kerap menjadi alasan kuat mudahnya cerita dari negara tetangga merasuk ke benak pemirsa televisi tanah air. Contohnya India. Cerita, musik, tarian, maupun pakaian (fashion) dalam serial India sudah tidak asing bagi masyarakat kita.

Jauh sebelumnya, dari jagat film, siapa yang tidak kenal Amitabh Bachchan, Shahrukh Khan, Kajol, atau Katrina Kaif. Di ranah layar kaca terkini, tentu nama Shaheer Sheikh juga amat populer. Apalagi, pemeran Arjuna dalam serial Mahabharata itu kini berkarir di Indonesia.

BACA JUGA: Pamela Duo Serigala Anggap Bully seperti Makanan

Nah, kesuksesan tersebut dilanjutkan program-program Turki yang mulai masuk televisi Indonesia sejak akhir 2014. Bagi stasiun TV, tentu saja itu adalah upaya penetrasi pasar dan strategi memenangi persaingan. Mengapa Turki, negeri yang pernah tiga abad menjadi pusat imperium Islam tersebut, menjadi pilihan?

Lagi-lagi kedekatan kultur. Indonesia dan Turki sama-sama merupakan negara berkembang dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Selain kedekatan nilai-nilai agama mayoritas, serial Turki mempunyai konflik yang kuat dan mengikat yang biasa disukai pemirsa sinetron Indonesia.

BACA JUGA: Raffi Ahmad: Karena Kita Bukan PNS

"Dari riset dan diskusi internal, mempertimbangkan potensi pemirsa Indonesia serta potensi pengiklan, kami akhirnya yakin mengambil program dari Turki," ungkap General Manager Programming AnTV Kiki Zulkarnain.

Serial Abad Kejayaan menjadi program Turki pertama yang menyapa penonton tanah air lewat AnTV pada akhir Desember 2014. Sebelumnya stasiun televisi swasta tersebut juga mengawali tren program tayangan India lewat Jodha Akbar dan Mahabharata.

BACA JUGA: Artis Cantik ini Sukanya ke Pelosok, Dolar gak Ngaruh

Keputusan itu terbilang tepat. Kiki menjelaskan, Abad Kejayaan pada episode pertama langsung menjadi program papan atas, mengalahkan sinetron lokal di slotnya.

"Dengan peningkatan hampir 100 persen dari slot yang digantikan dan meraih 25 persen share pemirsa industri," ujarnya. Perolehan share serial tersebut terus naik dan bersaing.

Setelah Abad Kejayaan yang berlatar kerajaan, AnTV juga menayangkan Shehrazat 1001 Malam yang bergenre drama romantis. Dari genrenya sudah terlihat, dua serial itu menyasar karakter penonton yang berbeda.

Seberapa besar nilai pembelian hak siar? Seberapa manis pendapatan yang diperoleh dari iklan? Untuk yang satu ini, Kiki enggan menyebutkan detail. Dia hanya menyatakan, semua sudah diperhitungkan dengan baik.

"Secara cost, membeli yang sudah jadi lebih ekonomis daripada memproduksi sendiri," ucap Kiki. Sejauh ini pihaknya merasa puas dengan hasilnya, baik secara pendapatan maupun performa program. Tim programming AnTV pun saat ini tengah berada di Turki untuk menyiapkan terobosan baru bagi pemirsa tanah air. (nor/and/dod/c9/sof)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ha..ha...Ini yang Diucapkan Reza Pahlevi Usai Ijab Kabul


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler