Ginandjar Kartasasmita, Cawapres Kuat Versi Intrans

Minggu, 14 Juli 2013 – 21:32 WIB
JAKARTA - Riset kualitatif Institute for Transformation Studies (Intrans) memunculkan nama baru pada pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang. Dia adalah Ginandjar Kartasasmita, seorang tokoh senior partai Golkar yang juga mantan ketua DPD dan bekas menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Ginandjar muncul bukan sebagai calon presiden tapi calon wakil presiden (Cawapres). Direktur Intrans, Saiful Haq mengatakan Ginandjar salah seorang cawapres kuat dan yang paling diingikan dari komposisi pasangan muda-tua. Dengan pengalamannya, ia paling pantas mendampingi capres muda.

"Ginandjar sebenarnya telah muncul sejak dua bulan lalu. Dalam diskusi yang dilakukan dengan responden, sosok Ginandjar muncul sebagai tokoh senior yang dinilai berpengalaman," kata Saiful saat memaparkan temuannya di Cikini, Jakarta, Minggu (14/7).

Penelitian Intrans ini digelar selama tiga bulan dari Mei hingga Juli 2013. Melibatkan 150 responden yang terbagi dalam 10 kelompok Forum Group Discussion (FGD). Kelompok responden tersebut berlatarbelakang buruh, petani/nelayan, ibu rumah tangga, profesional, mahasiswa, pelajar, aktivis, Opinion Leader, kelompok hobby, dan Ormas.

Metodologi FGD menggunakan dua variabel. Yakni, variabel bebas (independen) mencakup, persepsi, afektif, dan preferensi. Sedangkan variabel terikat (dependen) melingkupi minat pemilih dan sikap.

"Nama Ginandjar banyak dipilih dalam pembahasan atribut integritas, pengalaman, dan teruji. Ginandjar di atas Gita Wirjawan dan Hary Tanoe," katanya.

Saiful menjelaskan munculnya nama Ginandjar mengingatkan pada Pilpres 2004. Kala itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggandeng Jusuf Kalla (JK) yang juga tokoh senior Golkar. Sementara Golkar sendiri mengusung Wiranto berduet dengan Salahuddin Wahid. Namun pada akhirnya, pemilih menentukan pasangan SBY-JK menjadi presiden pertama yang dipilih rakyat.

Fenomena Pilpres 2004 bakal berulang di Pemilu 2014 sebelumnya diwacanakan Board of Advisor CSIS, Jeffrie Geovanie. Ia menyatakan bahwa tokoh senior Golkar cocok mendampingi Joko Widodo (Jokowi) yang bakan diusung PDIP. Jeffri yakin jika pasangan Jokowi dengan tokoh senior Golkar akan menang.

Jeffrie mengibaratkan pasangan ini seperti Presiden AS Barack Obama yang berpasangan dengan tokoh senior Joe Biden. Tapi, kata Jeffrie, tokoh senior yang digandeng Jokowi itu harus punya peluang untuk mengendalikan Golkar pasca-Munas 2015 dan lalu memperkuat pemerintahan. (gil/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Unggul Hanya Karena Dianggap Merakyat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler