jpnn.com, AARHUS - Indonesia sudah menahbiskan diri sebagai juara Thomas Cup 2020 usai menundukkan China di final dengan keunggulan 3-0.
Pada laga yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Minggu (17/10), Anthony Sinisuka Ginting jadi penyumbang poin pertama Tim Merah Putih.
BACA JUGA: Indonesia Juara Thomas Cup Berapa Kali? Ini Datanya, Luar Biasa
Tunggal putra peringkat lima dunia itu berhasil menundukkan wakil Tiongkok Lu Guang Zu dengan skor 18-21, 21-14, 21-16 dalam waktu 1 jam 17 menit.
Ginting yang unggul jauh dari segi peringkat atas Lu sempat kecolongan di set pertama. Pasalnya, di luar dugaan Lu yang saat ini berada di rangking 27 BWF mampu menyulitkan Ginting.
BACA JUGA: Indonesia Juara Thomas Cup 2020, Jojo Bercerita tentang Gim Kedua
Pebulu tangkis kelahiran Cimahi itu pun mengaku di set pertama dirinya sempat nervous. Jadi, hal itu membuat pola permainannya kurang berkembang.
"Puji Tuhan bisa menang. Jujur saya agak nervous di gim pertama karena selalu tertinggal dan akhirnya kalah. Pastinya ada pressure," terang Ginting dalam rilis yang diterima Jpnn.com.
Namun, semuanya berubah di gim kedua. Ginting lebih nyaman bermain, smes menyilang yang biasa jadi senjatanya kerap kali menembus pertahanan Lu.
"Di gim kedua dan ketiga saya mulai nyaman bermain. Saya bermain bagus dan bisa memenangi laga. Puji Tuhan akhirnya saya membaik di gim dua dan tiga," tambahnya.
Sebelum berlaga, Ginting mengaku sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi siapa pun tunggal putra China yang bakal turun. Entah Shi Yuqi atau Lu Guang Zu yang bermain, dirinya menyebut sudah punya formula tertentu.
"Jadi, saya tidak kaget ketika bertemu Lu bukan Shi di laga tadi," tutur Ginting.
Sebagai penutup, Ginting menyebut China merupakan negara kuat yang selalu sulit dikalahkan. Pemain dari Negeri Tirai Bambu terkenal dengan etos kerja yang kuat.
"Pemain-pemain China adalah lawan yang tangguh," pungkasnya.(pbsi/mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib