DIKENAL sebagai penyanyi dan pencipta lagu, Glenn Fredly Deviano Latuihamallo atau Glenn Fredly mencoba kemampuannya menyutradarai film layar lebar. Berbekal pengalaman berakting dalam film besutan Hanung Bramantyo berjudul Tanda Tanya, pria asal Ambon, Maluku itu memberanikan diri membuat film untuk anak-anak.
"Temanya tentang dunia sepak ola di Maluku," ujar Glenn saat ditemui di Lippo Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Film yang menceritakan perjuangan anak-anak Maluku dalam meraih mimpi menjadi pesepakbola profesional itu menjadi debut perdana pelantun tembang Kasih Putih itu di belakang layar. Dia sengaja tidak memilih cerita fiksi atau mengadopsi buku laris agar tidak terbebani.
Menurutnya, cerita yang diangkat dari kisah nyata akan lebih menyentuh penonton. "Rencananya diambil dari kisah nyata," katanya.
Meski tidak menjelaskan secara detail siapa tokoh yang akan diangkat ke layar lebar itu, Glenn berusaha tidak ikut ambil bagian di depan kamera. Dia ingin seratus persen bekerja di belakang layar. "Tetapi saya yang mengisi soundtrack-nya, dan scoring-nya juga," terang mantan suami Dewi Sandra itu.
Tak sendiri, pria kelahiran 30 September 1975 itu menggandeng produser plus sutradara film "Hari untuk Amanda", Angga Dwimas Sasongko dalam penggarapan film yang akan mulai diproduksi pada April mendatang itu. "Dia yang akan membantu saya dalam film ini," ungkapnya.
Untuk urusan soundtrack pun dia tidak akan tampil sendiri. Ada beberapa rekannya sesama musisi yang akan menyumbangkan suara. Siapa saja, dia masih enggan mengungkapkannya.
Tetapi yang pasti lagu-lagu yang menjadi soundtrack film itu akan dikemas dalam sebuah album. "Ya, nanti ada album sendiri. Saya akan bikin soundtrack lagi, ada various artist," tuturnya.
Hal yang sama dilakukannya saat menggarap soundtrack film Rectoverso. "Lagu itu dirilis sebelum Rectoverso dirilis. Jadi, aku sekalian menggunakan momen ini untuk mengenalkan ke film. Makanya aku sempat kasih teaser-nya di konser waktu di Senayan. Dan konsepnya akan sama dengan film terbaru aku nanti. Nyanyiin soundtrack dulu baru filmnya dirilis," pungkasnya. (ash/jpnn)
"Temanya tentang dunia sepak ola di Maluku," ujar Glenn saat ditemui di Lippo Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Film yang menceritakan perjuangan anak-anak Maluku dalam meraih mimpi menjadi pesepakbola profesional itu menjadi debut perdana pelantun tembang Kasih Putih itu di belakang layar. Dia sengaja tidak memilih cerita fiksi atau mengadopsi buku laris agar tidak terbebani.
Menurutnya, cerita yang diangkat dari kisah nyata akan lebih menyentuh penonton. "Rencananya diambil dari kisah nyata," katanya.
Meski tidak menjelaskan secara detail siapa tokoh yang akan diangkat ke layar lebar itu, Glenn berusaha tidak ikut ambil bagian di depan kamera. Dia ingin seratus persen bekerja di belakang layar. "Tetapi saya yang mengisi soundtrack-nya, dan scoring-nya juga," terang mantan suami Dewi Sandra itu.
Tak sendiri, pria kelahiran 30 September 1975 itu menggandeng produser plus sutradara film "Hari untuk Amanda", Angga Dwimas Sasongko dalam penggarapan film yang akan mulai diproduksi pada April mendatang itu. "Dia yang akan membantu saya dalam film ini," ungkapnya.
Untuk urusan soundtrack pun dia tidak akan tampil sendiri. Ada beberapa rekannya sesama musisi yang akan menyumbangkan suara. Siapa saja, dia masih enggan mengungkapkannya.
Tetapi yang pasti lagu-lagu yang menjadi soundtrack film itu akan dikemas dalam sebuah album. "Ya, nanti ada album sendiri. Saya akan bikin soundtrack lagi, ada various artist," tuturnya.
Hal yang sama dilakukannya saat menggarap soundtrack film Rectoverso. "Lagu itu dirilis sebelum Rectoverso dirilis. Jadi, aku sekalian menggunakan momen ini untuk mengenalkan ke film. Makanya aku sempat kasih teaser-nya di konser waktu di Senayan. Dan konsepnya akan sama dengan film terbaru aku nanti. Nyanyiin soundtrack dulu baru filmnya dirilis," pungkasnya. (ash/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ajun Dapat Kado Spesial dari Mihka Tambayong
Redaktur : Tim Redaksi