GMKI: Konteks Pernyataan Pangkostrad Dudung Murni untuk Bangsa & Negara

Rabu, 22 September 2021 – 10:32 WIB
Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Andreas Simanjuntak. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Wilayah III (Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten) Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Andreas Simanjuntak mengatakan narasi semua agama itu benar yang disampaikan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman harus dilihat dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Pernyataan ini disampaikan kepada prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dalam kunjungan kerja ke Batalyon Zipur 9 Kostrad, Ujungberung, Bandung, Jawa Barat. Saya rasa narasi ini harus dilihat bahwa prajurit TNI memiliki latar belakang suku dan agama yang berbeda-beda. Indonesia juga adalah masyarakat yang heterogen dan berlandaskan pada Pancasila," kata Andreas lewat keterangan tertulis, Rabu (22/9).

BACA JUGA: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Istri Muda Yosef Buka Suara

Andreas menyampaikan, rakyat Indonesia yang majemuk pastinya menganggap agamanya masing-masing paling benar, namun dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara harus menghormati agama dan kepercayaan dari warga negara lainnya.

"Kita punya Pancasila yang diselaraskan dengan karakteristik bangsa kita yang beragam. Dapat kita lihat dalam tata negara kita bahwa kemajemukan kita dijaga dan dilindungi oleh Pancasila yang merupakan falsafah dan ideologi negara dan UUD 1945. Oleh karena itu, TNI sebagai alat pertahanan negara harus menjaga dan melindungi seluruh anak bangsa dan tidak bisa memihak kepada salah satu agama saja," katanya.

BACA JUGA: Ahmad Riza Patria Serang Balik Giring PSI, Jleb

Namun untuk menghindari kontroversi ke depannya, GMKI mengajak semua pihak untuk fokus membangun narasi toleransi dan gotong royong khususnya di masa pandemi Covid-19.

"Pernyataan Pangkostrad ini kemudian dinilai multitafsir oleh sejumlah lembaga dan tokoh agama. Saya rasa kita tidak perlu lagi mempersoalkan pernyataan ini dan ke depannya fokus pada narasi yang membangun semangat toleransi dan kemajemukan," kata dia. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler