jpnn.com, KLATEN - Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) Klaten terus melakukan konsolidasi dengan cara merangkul pemuda desa dari sejumlah elemen.
Menurut Ketua DPC GMPK Klaten Irawan Wijaya, Kegiatan yang bakal dilakukan secara rutin ini bertujuan untuk mengedukasi pemuda dalam menghadapi pemilu 2024 mendatang.
BACA JUGA: Sebegini Jumlah Pemilih pada Pemilu 2024, Provinsi Mana Paling Banyak?
"Kegiatan ini adalah langkah konkret kami, GMPK untuk merajut dan menjalin sinergi dengan pemuda-pemudi desa sebagai kekuatan yang riil dalam menghadapi polarisasi yang akan terjadi di pemilu 2024 nanti," ujar Irawan dalam keterangan tertulis, Kamis (6/7).
Ia juga meminta dan mengajak kaum milenial baik pemuda maupun mahasiswa untuk mensukseskan Pemilu 2024 demi terciptanya Indonesia yang lebih baik, serta mewujudkan pemilu yang damai dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas.
BACA JUGA: DPT Pemilu 2024 Didominasi Pemilih Milenial
"Suksesnya pemilu adalah semakin meningkatnya partisipasi pemilih dari tahun tahun sebelumnya. Apalagi hari ini didominasi oleh pemilih milenial. Maka kaum milenial harus ikut adil dalam pesta demokrasi 2024 demi terciptanya pemilu yang damai dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas," Paparnya.
Karena itu, sebagai bagian dari konsolidasi pemuda di Kabupaten Klaten, GMPK menyelenggarakan seminar kebangsaan dengan mengangkat tema "Aktualisasi Peran Pemuda Dalam Suksesi Pemilu 2024" dengan menghadirkan Wakil Ketua III DPRD Klaten H. Hariyanto, Anggota Bawaslu Klaten Azib Triyanto serta Ketua Umum HMI Cabang Sukoharjo Foerdha Abdullah Ali.
BACA JUGA: Ogah Baper dan Mager, Gen Perubahan Ajak Anak Muda Hindari Golput di Pemilu 2024
Di sisi lain, Ketua DPD GMPK Jawa Tengah, Muh. Hanif Prabowo menjelaskan, salah satu hal yang penting dan harus terus dikembangkan oleh pemuda Indonesia adalah dengan menguasai dan menggunakan kecanggihan teknologi dalam era modern.
"Seluruh dunia, mengalami perubahan dengan penggunaan teknologi yang semakin massif, terus memacu berbagai perubahan dalam sendi kehidupan. Karena itu kita harus kuasai teknologi, bukan teknologi yang menguasai kita. Tentunya dengan cara yang bijak," Tegas Hanif.
Lebih lanjut, Hanif berharap, kaum pemuda Indonesia bisa lebih terlibat aktif dalam membangun bangsa dan negara. Baik secara pemikiran maupun kerja nyata. Sebab, kaum pemuda saat ini akan membawa misi Indonesia Generasi Emas di tahun 2045 mendatang.
"Keberlangsungan Indonesia tidak pernah lepas dari peran kaum pemuda, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pemuda-pemudi memiliki peran yang sentral, kaum pemuda tidak boleh berdiam diri, harus bangkit dan optimis untuk kemajuan Indonesia," tegasnya. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif